Pasokan Hewan Kurban Turun, Penjual di Depok Terapkan Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
DEPOK - Wabah virus Corona atau Covid-19 tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial tetapi juga penjualan hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha, 31 Juli 2020. Pasalnya, pasokan hewan lokal di masa pendemi Covid-19 ini mengalami penurunan.
“Kalau tahun lalu bisa membawa sapi 6.200 ekor sekarang hanya 1.500 sapi untuk kurban,” kata pemilik Mal Hewan Kurban Haji Doni di Depok, Jawa Barat, Minggu (12/7/2020). ( )
Kendati demikian, kata Doni, dirinya masih memiliki sapi breeding dari Amerika-Brazil dan juga stok sapi Nellore. Jumlahnya mencapai 4.200 ekor, dia menjamin hewan kurban yang dijualnya memenuhi standar kesehatan yang berlaku. Pasalnya, dia menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam melakukan transaksi penjualan hewan kurban untuk menghindari penularan dan penyebaran Covid-19. “Pembeli diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memilih hewan kurban, memakai masker dan selalu menjaga jarak,” tegasnya.
Dia menjamin kesehatan hewan kurbannya, sehingga hewan tersebut memang layak untuk dijadikan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah. Hal itu sesuai dengan arahan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok mengenai hewan kurban.
“Setiap sapi yang dijual di sini telah melewati pemeriksaan kesehatan yang ketat mulai dari mata, kuku, kaki, mulut dan lainnya. Hewan kurban di sini sudah tersertifikasi kesehatannya,” tuturnya. ( )
Dia menjelaskan, pembeli tidak perlu khawatir soal standar kesehatan hewan kurban di tempatnya. Ia mengaku untuk membawa sapi dari daerah hingga ke Depok untuk diperdagangkan telah melalui beberapa kali pemeriksaan kesehatan secara ketat oleh dinas terkait setempat.
“Kalau dalam perjalanan ada sapi tak sehat maka akan dikembalikan. Jadi protokol kesehatannya sangat ketat apalagi saat pandemi ini, hewan harus benar-benar sehat,” ujarnya. ( )
Mengenai harga katanya tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Ada tiga kategori sapi yang dijual sesuai harga yaitu menengah dengan harga mulai dari Rp14 juta hingga Rp17 juta, menengah ke atas antara Rp18 juta hingga Rp30 juta dan juga ada harga sapi yang tertinggi mencapai di atas Rp100 juta.
Sementara itu Junita (25), salah seorang sales girl di Mal Hewan Kurban H.Doni mengungkapkan, selama menjadi sales mal hewan kurban ini paling berbeda karena di tengah pandemi Covid-19.
“Sangat berbeda dengan hari-hari biasa , tahun ini terasa berbeda kita mengikuti protokol kesehatan Covid-19, seperti aman pakai masker, cek suhu termo gun, cuci tangan, dan jika konsumen tidak menggunakan masker,” katanya.
“Kalau tahun lalu bisa membawa sapi 6.200 ekor sekarang hanya 1.500 sapi untuk kurban,” kata pemilik Mal Hewan Kurban Haji Doni di Depok, Jawa Barat, Minggu (12/7/2020). ( )
Kendati demikian, kata Doni, dirinya masih memiliki sapi breeding dari Amerika-Brazil dan juga stok sapi Nellore. Jumlahnya mencapai 4.200 ekor, dia menjamin hewan kurban yang dijualnya memenuhi standar kesehatan yang berlaku. Pasalnya, dia menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam melakukan transaksi penjualan hewan kurban untuk menghindari penularan dan penyebaran Covid-19. “Pembeli diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memilih hewan kurban, memakai masker dan selalu menjaga jarak,” tegasnya.
Dia menjamin kesehatan hewan kurbannya, sehingga hewan tersebut memang layak untuk dijadikan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah. Hal itu sesuai dengan arahan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok mengenai hewan kurban.
“Setiap sapi yang dijual di sini telah melewati pemeriksaan kesehatan yang ketat mulai dari mata, kuku, kaki, mulut dan lainnya. Hewan kurban di sini sudah tersertifikasi kesehatannya,” tuturnya. ( )
Dia menjelaskan, pembeli tidak perlu khawatir soal standar kesehatan hewan kurban di tempatnya. Ia mengaku untuk membawa sapi dari daerah hingga ke Depok untuk diperdagangkan telah melalui beberapa kali pemeriksaan kesehatan secara ketat oleh dinas terkait setempat.
“Kalau dalam perjalanan ada sapi tak sehat maka akan dikembalikan. Jadi protokol kesehatannya sangat ketat apalagi saat pandemi ini, hewan harus benar-benar sehat,” ujarnya. ( )
Mengenai harga katanya tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Ada tiga kategori sapi yang dijual sesuai harga yaitu menengah dengan harga mulai dari Rp14 juta hingga Rp17 juta, menengah ke atas antara Rp18 juta hingga Rp30 juta dan juga ada harga sapi yang tertinggi mencapai di atas Rp100 juta.
Sementara itu Junita (25), salah seorang sales girl di Mal Hewan Kurban H.Doni mengungkapkan, selama menjadi sales mal hewan kurban ini paling berbeda karena di tengah pandemi Covid-19.
“Sangat berbeda dengan hari-hari biasa , tahun ini terasa berbeda kita mengikuti protokol kesehatan Covid-19, seperti aman pakai masker, cek suhu termo gun, cuci tangan, dan jika konsumen tidak menggunakan masker,” katanya.
(mhd)