Historis Perjalanan Hidup Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres

Kamis, 17 November 2022 - 05:39 WIB
loading...
Historis Perjalanan Hidup Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Kalideres
Kabar satu keluarga yang ditemukan tewas dalam rumah kawasan Kalideres, membuat geger masyarakat, di mana juga belum diketahui penyebab tewasnya para korban. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Kabar satu keluarga yang ditemukan tewas dalam rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat, membuat geger masyarakat. Bahkan, hingga kini pihak kepolisian belum mengetahui dugaan tewasnya para korban.

Adapun keempat korban tersebut terdiri dari Rudyanto Gunawan (71) yang merupakan kepala rumah tangga, istrinya Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian (42), serta adik Rudiyanto, Budianto Gunawan (68).

Kabar tewasnya satu keluarga tersebut juga diketahui oleh tetangga lama korban, saat masih tinggal di Gang Lilin 11, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat.



Sebab, Mundji bilang, semasa orang tua mereka yang bernama Tan Giok Tjin masih hidup, mereka sangat tak peduli dan tak ada perhatian sama sekali.

"Itu mah (meninggal) karena durhaka sama orang tua," ujar Mundji.

Bukan tanpa sebab, Mundji bercerita, saat itu Tan pernah jatuh dari kamar mandi, dan kedua kakak beradik itu hanya diam saja. Hingga akhirnya istri Tan meminta pertolongannya untuk membelikan obat.

"Akhirnya istrinya (Tan) minta tolong ke saya beli obat ke dokter, anaknya engga pernah ngurus, anak kandung itu loh," aku Mundji.

Mundji mengatakan, Tan Giok telah tinggal di Gang Lilin sejak tahun 50 atau 60an. Tan memiliki tiga putra yakni Rudyanto, Budiyanto dan Cacang.

Saat tinggal di sana, Tan membuka usaha percetakan di dalam rumahnya. Ia dibantu oleh Budiyanto. Sementara anak pertamanya, Rudyanto, bekerja di sebuah perusahaan percetakan di daerah Kota.

"Semua sama (sifatnya). Enggak banyak omong. Adik-adiknya juga sama sifatnya kaya Rudyanto," bebernya.

Pindah Rumah ke Kalideres pada 1997

Mundji mengatakan, Rudyanto sekeluarga memutuskan untuk pindah ke Kalideres, usai ayah dan ibunya meninggal dunia pada tahun 1997. Tan dan istrinya wafat dalam kurun waktu berdekatan, yakni sekitar satu minggu.

"Mungkin dia beli udah lama di sana, dia pindah ke sana. Minta surat pindah ke saya. Tahun 97 sebelum kerusuhan. Itu udah lama sekali," ujarnya.

Dikatakan Mundji, sikap cuek Rudyanto masih belum menghilang usai pindah rumah. Hal itu ia lihat kala Rudyanto datang ke rumahnya untuk minta dibuatkan surat pengantar pindah domisili.

"Dia (Rudyanto) waktu itu pernah datang kemari, buat bikin surat pengantar pas pindah. Kita berhadapan, tapi dia enggak ngomong, malah istrinya yang ngomong," katanya.

"Berikutnya, saya pernah dulu ke sana (rumah Kalideres) nganterin surat (pindah) dari kelurahan karena udah jadi kan, tapi tetep si Rudy ini diem aja. Kadang kalau kita negur juga dia cuma diem," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, satu keluarga yang terdiri dari 4 orang ditemukan tewas mengenaskan dalam sebuah rumah di Perumahan Citra Garden 1 Extention, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) malam. Penemuan ini bermula dari bau busuk yang menyengat. Keempat tersebut kemudian dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1984 seconds (0.1#10.140)