Deretan Kapolda Metro Jaya yang Jago Memberantas Terorisme
loading...
A
A
A
Tito Karnavian memimpin tim khusus membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top. Atas pencapaiannya ini, dia mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Setelah kesuksesannya membongkar gembong teroris, Tito Karnavian dipercaya menjadi Kapolda Papua pada 3 September 2012. Dua tahun kemudian Tito Karnavian ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono yang dimutasi ke Asisten Operasi Kapolri.
Menjabat Kapolda Metro Jaya, salah satu kasus terorisme terbesar yang pernah ditangani Tito adalah Bom Sarinah Thamrin pada 2016. Berkat pengalamannya dalam bidang terorisme, situasi dapat dikendalikan dalam waktu kurang dari 5 jam.
Atas kesuksesanya menangani aksi terorise, Tito Karnavian dipromosikan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen (Pol) Usman Saud Nasution yang memasuki masa pensiun pada Maret 2016. Pangkatnya pun naik dari Irjen menjai Komisaris Jenderal Polisi (Komjen).
Hanya 3 bulan menjabat Kepala BNPT, pada 15 Juni 2016 Presiden Joko Widodo mengirim surat ke DPR perihal penunjukan Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Badrodin Haiti . Tito Karnavian kemudian dilantik menjadi Kapolri pada 13 Juli 2016.
2. Idham Azis
Idham Azis menjabat Kapolda Metro Jaya di masa Kapolri Tito Karnavian. Idham Azis menjabat Kapolda Metro Jaya periode 20 Juli 2017 hingga 22 Januari 2019.
Sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya, nama Idham Azis juga cukup dikenal dengan kemampuannya memberantas jaringan teroris. Maklum, Idham Azis merupakan rekan satu tim Tito Karnavian saat bertugas di Densus 88 Antiteror.
Saat penyergapan gembong teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur, pada tahun 2005, Idham Azis masuk dalam tim penyergap. Idham pernah mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto atas prestasinya menangani kasus bom Bali II.
Setelah kesuksesannya membongkar gembong teroris, Tito Karnavian dipercaya menjadi Kapolda Papua pada 3 September 2012. Dua tahun kemudian Tito Karnavian ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono yang dimutasi ke Asisten Operasi Kapolri.
Menjabat Kapolda Metro Jaya, salah satu kasus terorisme terbesar yang pernah ditangani Tito adalah Bom Sarinah Thamrin pada 2016. Berkat pengalamannya dalam bidang terorisme, situasi dapat dikendalikan dalam waktu kurang dari 5 jam.
Atas kesuksesanya menangani aksi terorise, Tito Karnavian dipromosikan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen (Pol) Usman Saud Nasution yang memasuki masa pensiun pada Maret 2016. Pangkatnya pun naik dari Irjen menjai Komisaris Jenderal Polisi (Komjen).
Hanya 3 bulan menjabat Kepala BNPT, pada 15 Juni 2016 Presiden Joko Widodo mengirim surat ke DPR perihal penunjukan Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Badrodin Haiti . Tito Karnavian kemudian dilantik menjadi Kapolri pada 13 Juli 2016.
2. Idham Azis
Idham Azis menjabat Kapolda Metro Jaya di masa Kapolri Tito Karnavian. Idham Azis menjabat Kapolda Metro Jaya periode 20 Juli 2017 hingga 22 Januari 2019.
Sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya, nama Idham Azis juga cukup dikenal dengan kemampuannya memberantas jaringan teroris. Maklum, Idham Azis merupakan rekan satu tim Tito Karnavian saat bertugas di Densus 88 Antiteror.
Saat penyergapan gembong teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur, pada tahun 2005, Idham Azis masuk dalam tim penyergap. Idham pernah mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto atas prestasinya menangani kasus bom Bali II.