Siswa dan Guru MTsN 19 Histeris saat Tembok Roboh Timpa 3 Siswa

Kamis, 06 Oktober 2022 - 22:54 WIB
loading...
Siswa dan Guru MTsN 19 Histeris saat Tembok Roboh Timpa 3 Siswa
Para guru dan siswa MTsN 19 pan histeris saat tembok sekolah roboh. Foto: MPI/Aldh Chandra
A A A
JAKARTA - Tewasnya tiga siswa MTsN 19 Jakarta di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan lantaran tertimpa tembok sekolah yang roboh pada Kamis (6/10/2022), menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga. Merea tak menyangka DK, DN, AE yang berniat mencari ilmu justru meninggal di sekolah.

Pramubakti atau pembantu MTSn 19 Jakarta Sri Yatini menjadi yang melihat tragedi itu menceritakan bagaimana peristwa itu berlangsung. Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB ketika sekolah diterjang banjir saat hujan deras mengguyur Jakarta.



Dari sudut sekolah Sri melihat para murid keluar. "Saya berdiri supaya melihat anak-anak enggak berenang. Satu minggu sebelumnya sekolah kami juga banjir dan sekrang lagi dan makan korban," ujarnya.

"Hujan deras besar anak-anak keluar di bagian posisi sudut kiri sekolah kami kalau hadap ke arah lapangan sebelah kanan nah terus kami pantau enggak gak ada masalah anak-anak berenang sudah dilarang guru karyawan, guru piket sudah larang keras," tambah Sri.

Guru telah meminta kepada para murid untuk tak berenang saat sekolah dilanda banjir. Sri pun seperti biasa saat banjir menyelamatkan barang-barang sekolah. "Air baru sedengkul," ucapnya.

Ketika sedang memindahkan barang-barang itulah Sri merasakan ada getaran. Dia kaget karena rasanya seperti gempa. Tetapi ternyata dia salah. Getaran itu berasal dari tembok sekolah yang runtuh diterjang banjir.

"Begitu air bah datang, kaca langsung pecah dan seperti di bawah kaki seperti terjadi gempa. Saya gatau di belakang ruang guru terjadi tembok rubuh," ungkapnya.

Seketika suasana mencekam. Para murid dan guru panik begitu melihat tembok roboh. Takbir spontan terucap dari mulut-muluut yang panik itu. Sri mengaku trauma atas peristiwa itu.

"Saya rasa sendiri suara retakan kaca seperti gempa, sampai kami dan guru ucap Allahu Akbar, ternyata dari pintu belakang satu dari arah kiri sana satu depan satu dapur satu ada empat pintu," katanya.



Sri mengatakan, semua panik dan langsung melakukan evakuasi. "Begitu posisi arah kiblat seperti kami didorong air, saya duluan bersama guru akidah akhlak keluar. Jadi guru keluar memecahkan kaca," tambahnya.

Lantaran banjir yang menerjang begitu deras pintu di sekolah di lantai satu tak bisa terbuka. Sehingga sejumlah guru pun sempat terjebak di ruangan. Saat itu kata Sri tinggi air sekitar satu meter.

"Guru keluar dari jendela, dan saya selamatkan kepsek karena dia gak tau air bah ke ruang dia deras kita rusak pintu juga," katanya.

Banjir di sekolah itu kini sudah surut. Petugas gabungan TNI, Polri, Basarnas dan SAR pun sudah membersihkan lokasi. Namun, sebagian puing-puing tembok dan kerusakan sekolah masih berserakan.

Saat ini, korban sudah di bawa ke rumah sakit Prikasih, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Rencananya, pada Jumat (6/10/2022) jenazah akan langsung dimakamkan.

Sementara itu, BPBD DKI Jakarta mengatakan hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap dan menggenangi area sekolah MTsN 19. Beberapa siswa yang sedang bermain di taman tersebut tertimpa tembok roboh yang tidak mampu menahan terjangan luapan air.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3292 seconds (0.1#10.140)