Tragis! Wawan Tewas Tergantung di Kolong Jembatan Juanda Depok
loading...
A
A
A
DEPOK - Penemuan mayat pria di bawah kolong jembatan Jalan Juanda, Kota Depok menghebohkan warga sekitar. Pasalnya, pria yang diketahui bernama Wawan itu ditemukan tergantung di pohon. Korban masih mengenakan pakaian lengkap.
Jasad Wawan pertama kali ditemukan oleh temannya bernama Mastur pada Jumat (16/9/2022) petang. Saat itu dia memang berniat bertemu korban. Karena sebelumnya korban janji akan ke tempatnya namun tidak kunjung datang.
”Awalnya saya abis salat Ashar di rumah, saya niatnya kesini karena dia (korban) ada janji mau ke rumah saya tapi dia nggak dateng-dateng. Akhirnya saya niat main kesini nengokin siapa tau ada,” kata Mastur kepada wartawan, Sabtu (17/9/2022).
Mastur sempat menanyakan keberadaan Wawan ke teman yang berada di bawah kolong jembatan. Namun tidak ada yang melihat korban. Dia pun langsung menuju tempat korban biasa tinggal di bawah kolong jembatan dekat kali.
”Habis Ashar saya kesini, ketemu sama pak kumis pemulung disini. Saya tanya ada Wawan gak, kata dia nggak tau tadi pagi masih ada. Akhirnya saya tengok kesini,” ceritanya. Baca juga: Jelang Cerai, Wanita Kediri Ditemukan Tewas Gantung Diri
Dirinya sempat mengucapkan salam namun dia merasa janggal karena tidak ada jawaban dari korban. Karena penasaran lalu Mastur mencari ke tempat biasa dirinya mancing bersama korban. Dia pun kaget melihat temannya sudah tergantung dan tidak bernyawa.
“Saya bilang salam, biasanya dia nyaut, tapi ini ngga. Dicari ke tempat tidurnya ngak ada. Terus saya lihat tempat biasa mancing, pas balik kesini ngeliat itu kaki, saya langsung lari minta tolong Bang Kumis,” ujarnya.
Mastur mengaku kaget melihat temannya dalam kondisi tergantung. Dia mengenal korban baru dua bulan. Korban sempat cerita sedang ada masalah keuangan. Mastur sempat menawarkan untuk menggadai senapan angin miliknya namun korban menolak.
“Dia lagi ada masalah keuangan, saya bilang punya senapan angin, kalau mau dia gade atau jual ngga papa, kata saya gitu,” katanya.
Korban sehari-hari memang tinggal di kolong jembatan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, korban pun kerja serabutan. Belakangan korban tidak bisa dihubungi karena handphonenya digadai.
Jasad Wawan pertama kali ditemukan oleh temannya bernama Mastur pada Jumat (16/9/2022) petang. Saat itu dia memang berniat bertemu korban. Karena sebelumnya korban janji akan ke tempatnya namun tidak kunjung datang.
”Awalnya saya abis salat Ashar di rumah, saya niatnya kesini karena dia (korban) ada janji mau ke rumah saya tapi dia nggak dateng-dateng. Akhirnya saya niat main kesini nengokin siapa tau ada,” kata Mastur kepada wartawan, Sabtu (17/9/2022).
Mastur sempat menanyakan keberadaan Wawan ke teman yang berada di bawah kolong jembatan. Namun tidak ada yang melihat korban. Dia pun langsung menuju tempat korban biasa tinggal di bawah kolong jembatan dekat kali.
”Habis Ashar saya kesini, ketemu sama pak kumis pemulung disini. Saya tanya ada Wawan gak, kata dia nggak tau tadi pagi masih ada. Akhirnya saya tengok kesini,” ceritanya. Baca juga: Jelang Cerai, Wanita Kediri Ditemukan Tewas Gantung Diri
Dirinya sempat mengucapkan salam namun dia merasa janggal karena tidak ada jawaban dari korban. Karena penasaran lalu Mastur mencari ke tempat biasa dirinya mancing bersama korban. Dia pun kaget melihat temannya sudah tergantung dan tidak bernyawa.
“Saya bilang salam, biasanya dia nyaut, tapi ini ngga. Dicari ke tempat tidurnya ngak ada. Terus saya lihat tempat biasa mancing, pas balik kesini ngeliat itu kaki, saya langsung lari minta tolong Bang Kumis,” ujarnya.
Mastur mengaku kaget melihat temannya dalam kondisi tergantung. Dia mengenal korban baru dua bulan. Korban sempat cerita sedang ada masalah keuangan. Mastur sempat menawarkan untuk menggadai senapan angin miliknya namun korban menolak.
“Dia lagi ada masalah keuangan, saya bilang punya senapan angin, kalau mau dia gade atau jual ngga papa, kata saya gitu,” katanya.
Korban sehari-hari memang tinggal di kolong jembatan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, korban pun kerja serabutan. Belakangan korban tidak bisa dihubungi karena handphonenya digadai.
(ams)