Idris Jamin Labkesda Depok Dapat Lakukan Tes hingga 100 Sampel per Hari
loading...
A
A
A
DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris memaksimalkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Depok untuk menyisir jumlah posisi ODP (Orang Dalam Pemantauan), OTG (Orang Tanpa Gejala), dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang terdaftar di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Depok. Itu dilakukan agar Pemkot Depok dapat bergerak cepat memutus penyebaran virus Covid-19.
Hingga Selasa (23/6/2020) tercatat ada penambahan 10 kasus positif Covid-19 sehingga totalnya mencapai 728 kasus positif hingga hari ini. Jumlah kasus penambahan itu memang lebih kecil ketimbang sehari sebelumnya, Senin (22/6/2020) yang mencapai 12 kasus positif. Namun, dia akan terus berikhtiar menekan laju penyebaran virus lewat pemaksimalan Labkesda.
“Alhamdulillah dua pekan lalu kami mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pelaksanaan Swab PCR (Polymerase Chain Reaction) di Labkesda milik Pemkot Depok. Bahkan, sejak pekan kemarin kami juga mulai melaksanakan Swab PCR. Itu ikhtiar kami untuk menekan penyebaran Covid-19,” ujar Idris yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Depok, Rabu (24/6/2020). (Baca juga: Tinjau Pasar Metro Atom, Wagub DKI Pastikan Warga Taati Protokol Kesehatan)
Dengan Labkesda, Pemkot Depok kini dapat lebih cepat mengetahui hasil pemeriksaan Rapid Test dan Swab PCR. Pemerintah hanya butuh 5 hingga 24 jam untuk mengetahui posisi ODP, OTG, PDP aktif dan nonreaktif. “Hingga kini kami bisa melaksanakan 90-100 sampel dengan waktu yang relatif lebih cepat karena ini memang khusus untuk warga Depok. Dengan menyisir seperti ini akan lebih nyata posisi berapa besar OTG, ODP, dan PDP. Selanjutnya yang kita utamakan adalah hasil rapid test yang reaktif,” katanya.
Sebelum Labkesda terbentuk, Pemkot Depok sudah bekerjasama dengan RS Universitas Indonesia dan RS Bhayangkara Brimbo untuk pelaksanaan rapid test dan Swab PCR. Seperti halnya Labkesda yang berada di kawasan Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, kedua rumah sakit rujukan itu juga mampu melakukan 90-100 tes setiap harinya.
Alhasil, dengan tiga lokasi rujukan itu, Pemkot Depok mampu melakukan 300 tes setiap harinya atau 2.100 tes dalam sepekan. Jumlah itu tentu saja sudah melampaui WHO yang menargetkan 1.000 tes dalam sepekan untuk satu wilayah.
“Yang jelas Pemkot Depok sudah melakukan lebih dari 20.000 rapid test. Jumlah itu juga sudah melampaui target pemkot sebelumnya yang hanya 13.000 tes,” ucapnya. (Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Penataan Stasiun Terintegrasi Berjalan Baik)
Pemkot Depok akan terus melakukan tes-tes tersebut, khususnya di tempat publik atau bagi petugas dan aparat yang sering berinteraksi langsung dengan orang banyak. Pemkot juga akan melakukan tes kepada orang-orang yang melakukan perjalanan balik seperti para santri yang akan kembali ke pondok pesantren tempat mereka menuntut ilmu.
Terkait pelaksanaan rapid test untuk warga Depok sebetulnya sudah dilakukan sejak lama. Bagi PDP dan ODP yang tidak sakit atau OTG, Pemkot Depok telah meminta mereka datang langsung ke tempat-tempat pemeriksaan yang diselenggarakan oleh pemerintah kota dan penyelenggaraan negara lainnya seperti BIN maupun Kemensos. Namun, bagi PDP yang punya gejala sakit berat, proses Swab Test langsung difasilitasi tim Gugus Tugas.
“Kami datang ke rumah mereka masing-masing. Kami antar jemput. Bagi yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 akan dijemput untuk dibawa ke rumah sakit demi mendapatkan perawatan lebih baik sekaligus mengurangi risiko penyebaran kepada keluarganya. Karena itu, dibutuhkan kesadaran semua agar kita bisa bersama-sama menekan penyebaran Covid-19,” ujar Idris.
Hingga Selasa (23/6/2020) tercatat ada penambahan 10 kasus positif Covid-19 sehingga totalnya mencapai 728 kasus positif hingga hari ini. Jumlah kasus penambahan itu memang lebih kecil ketimbang sehari sebelumnya, Senin (22/6/2020) yang mencapai 12 kasus positif. Namun, dia akan terus berikhtiar menekan laju penyebaran virus lewat pemaksimalan Labkesda.
“Alhamdulillah dua pekan lalu kami mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pelaksanaan Swab PCR (Polymerase Chain Reaction) di Labkesda milik Pemkot Depok. Bahkan, sejak pekan kemarin kami juga mulai melaksanakan Swab PCR. Itu ikhtiar kami untuk menekan penyebaran Covid-19,” ujar Idris yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Depok, Rabu (24/6/2020). (Baca juga: Tinjau Pasar Metro Atom, Wagub DKI Pastikan Warga Taati Protokol Kesehatan)
Dengan Labkesda, Pemkot Depok kini dapat lebih cepat mengetahui hasil pemeriksaan Rapid Test dan Swab PCR. Pemerintah hanya butuh 5 hingga 24 jam untuk mengetahui posisi ODP, OTG, PDP aktif dan nonreaktif. “Hingga kini kami bisa melaksanakan 90-100 sampel dengan waktu yang relatif lebih cepat karena ini memang khusus untuk warga Depok. Dengan menyisir seperti ini akan lebih nyata posisi berapa besar OTG, ODP, dan PDP. Selanjutnya yang kita utamakan adalah hasil rapid test yang reaktif,” katanya.
Sebelum Labkesda terbentuk, Pemkot Depok sudah bekerjasama dengan RS Universitas Indonesia dan RS Bhayangkara Brimbo untuk pelaksanaan rapid test dan Swab PCR. Seperti halnya Labkesda yang berada di kawasan Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, kedua rumah sakit rujukan itu juga mampu melakukan 90-100 tes setiap harinya.
Alhasil, dengan tiga lokasi rujukan itu, Pemkot Depok mampu melakukan 300 tes setiap harinya atau 2.100 tes dalam sepekan. Jumlah itu tentu saja sudah melampaui WHO yang menargetkan 1.000 tes dalam sepekan untuk satu wilayah.
“Yang jelas Pemkot Depok sudah melakukan lebih dari 20.000 rapid test. Jumlah itu juga sudah melampaui target pemkot sebelumnya yang hanya 13.000 tes,” ucapnya. (Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Penataan Stasiun Terintegrasi Berjalan Baik)
Pemkot Depok akan terus melakukan tes-tes tersebut, khususnya di tempat publik atau bagi petugas dan aparat yang sering berinteraksi langsung dengan orang banyak. Pemkot juga akan melakukan tes kepada orang-orang yang melakukan perjalanan balik seperti para santri yang akan kembali ke pondok pesantren tempat mereka menuntut ilmu.
Terkait pelaksanaan rapid test untuk warga Depok sebetulnya sudah dilakukan sejak lama. Bagi PDP dan ODP yang tidak sakit atau OTG, Pemkot Depok telah meminta mereka datang langsung ke tempat-tempat pemeriksaan yang diselenggarakan oleh pemerintah kota dan penyelenggaraan negara lainnya seperti BIN maupun Kemensos. Namun, bagi PDP yang punya gejala sakit berat, proses Swab Test langsung difasilitasi tim Gugus Tugas.
“Kami datang ke rumah mereka masing-masing. Kami antar jemput. Bagi yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 akan dijemput untuk dibawa ke rumah sakit demi mendapatkan perawatan lebih baik sekaligus mengurangi risiko penyebaran kepada keluarganya. Karena itu, dibutuhkan kesadaran semua agar kita bisa bersama-sama menekan penyebaran Covid-19,” ujar Idris.
(jon)