Pemerintah Singapura Didesak Minta Maaf Terkait Kasus UAS

Jum'at, 20 Mei 2022 - 20:40 WIB
loading...
Pemerintah Singapura Didesak Minta Maaf Terkait Kasus UAS
Sejumlah massa yang menamakan diri PERISAI DKI Jakarta mendesak Pemerintah Singapura meminta maaf secara langsung kepada umat Islam Indonesia terkait perlakukan mereka terhadap Ustaz Abdul Somad. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sejumlah massa yang menamakan diri Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI) DKI Jakarta mendesak Pemerintah Singapura meminta maaf secara langsung kepada umat Islam Indonesia terkait perlakukan mereka terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) . Permintaan ini disampaikan perwakilan massa saat menggelar aksi di Kantor Kedubes Singapura di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (20/5/2022).

Korlap PERISAI DKI Jakarta, Muhammad Senanatha mengatakan, UAS ulama yang sangat dihormati dan disegani oleh umat Islam di Indonesia sedang mendapat perlakuan yang sangat tidak pantas dari negara lain.

"Perlakuan imigrasi Singapura kepada UAS yang mengaku dimasukkan ke dalam ruangan lebarnya satu meter, panjang dua meter, pas liang lahat. Satu jam di ruang kecil. Persis seperti luas kuburan itu perlakuan yang tidak manusiawi untuk ulama yang sangat dihormati di Indonesia", kata Senanatha di Jakarta, Jumat (20/5/2022).

Menurut Senanatha, UAS merupakan ulama yang sangat dihormati. Tidak hanya di dalam negeri, UAS juga masyhur di negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Senanatha menilai, Pemerintah Singapura juga menunjukan perilaku Islamofobia, di mana mereka melarang aktivitas dakwah yang akan dilakukan UAS. Baca: Buntut Pengusiran UAS, Kedubes Singapura Digeruduk Massa

Tidak ada keterangan detail terkait pencekalan UAS. Pemerintah Singapura hanya menyatakan bahwa UAS dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama seperti Singapura.

"Yang jelas tindakan Pemerintah Singapura ini justru menunjukkan sikap Islamofobia, bukan hanya terhadap UAS tetapi terhadap anggota keluarga dan teman UAS lainnya. Serta dapat merusak hubungan baik antar-etnik Melayu dan Islam di Asia Tenggara", tegasnya.

Senanatha mengecam Singapura karena telah mendeportasi UAS tanpa alasan yang jelas. Pemerintah Singapura harus meminta maaf secara langsung kepada umat Islam Indonesia karena telah mendeportasi UAS beserta rombongan.

"Apabila dalam tempo 2x24 jam Pemerintah Singapura belum meminta maaf, maka Pemerintah RI harus meninjau ulang hubungan diplomatik RI-Singapura. Kami akan datang lagi ke Kedubes Singapura dalam jumlah yang jauh lebih besar lagi jika tuntutan kami tidak dipenuhi," pungkasnya.

(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1804 seconds (0.1#10.140)