Buntut Pengusiran UAS, Kedubes Singapura Digeruduk Massa

Jum'at, 20 Mei 2022 - 15:16 WIB
loading...
Buntut Pengusiran UAS, Kedubes Singapura Digeruduk Massa
Sejumlah massa dari berbagai macam aliansi menggeruduk Kantor Kedubes Singapura di Jalan HR Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022), buntut pengusiran Ustaz Abdul Somad (UAS).Foto/MPI/Ariedwi Satrio
A A A
JAKARTA - Sejumlah massa dari berbagai macam aliansi menggeruduk Kantor Kedubes Singapura di Jalan HR Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022). Aksi massa ini buntut pengusiran Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Pemerintah Singapura beberapa waktu lalu.

Pantauan MNC Portal Indonesia, puluhan massa ini berasal dari Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai); Bela Ulama; hingga Comando Laskar Serikat Pekerja PPMI 98. Massa menuntut permintaan maaf dari Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia kepada Ustaz Abdul Somad (UAS).

Sebab sebelumnya, UAS bersama rombongan sempat ditolak dan diusir dari Singapura pada Senin, 16 Mei 2022. Dari siaran pers yang diterima MNC Portal Indonesia, aliansi Perisai mengecam sikap pemerintah Singapura yang menolak Ustaz Abdul Somad masuk ke negara mereka.

Terlebih, pemerintah Singapura memberi label UAS sebagai penceramah yang menyebarkan ekstremisme.

"Apabila dalam tempo 2x24 jam Pemerintah Singapura belum meminta maaf, maka Pemerintah RI harus meninjau ulang hubungan diplomatik RI-Singapura," tulis keterangan resmi PERISAI, Jumat (20/5/2022).

Sekadar informasi, Ustaz Abdul Somad (UAS) dan rombongannya sebanyak enam orang dilarang masuk ke Singapura pada Senin, 16 Mei 2022. Bahkan, UAS dikabarkan sempat ditahan oleh otoritas keimigrasian Singapura sebelum pada akhirnya diminta kembali ke Indonesia.

Mulanya, UAS beserta keluarga dan sahabatnya berangkat dari pelabuhan Batam menuju Singapura pada Senin, 16 Mei 2022 sekira pukul 12.50 WIB. UAS beserta rombongan berangkat ke Singapura menggunakan Kapal MV Brilliance of Majestic.

Setiba di Singapura, Immigration and Checkpoints Authority (ICA) atau otoritas imigrasi dan pemeriksaan Singapura menolak masuk (denied entry) UAS dan enam orang lainnya. Mereka ditolak masuk dengan alasan tidak memenuhi syarat untuk berkunjung ke Singapura.

Kemudian, UAS beserta enam orang lainnya langsung kembali ke Indonesia. UAS dilaporkan kembali di TPI Batam Center pada pukul 18.10 WIB. Petugas Imigrasi Batam kemudian melakukan pemeriksaan terhadap UAS dan enam orang lainnya itu.

Pemerintah Singapura dalam keterangan resminya menjelaskan alasan pihaknya menolak UAS. Salah satunya, karena isi ceramah UAS dianggap ekstrem. Pemerintah Singapura takut UAS menyebarkan paham yang tidak sesuai ke warganya.

(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)