Evaluasi CFD, Banyak Warga Langgar Protokol Kesehatan

Senin, 22 Juni 2020 - 06:15 WIB
loading...
A A A
“Nanti kita akan evaluasi terkait ketentuan mengenai balita, lansia, ibu hamil. Nanti evaluasinya apakah orang tua itu batasannya berapa. Yang jelas ini baru perdana ini. Tentunya semua bidang akan melakukan evaluasi,” kata Arifin saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Kendati demikian, Arifin menilai pelaksanaan CFD pada masa transisi pertama kali ini sudah cukup baik. Dia pun mengapresiasi kepada warga yang sudah mematuhi protokol kesehatan Covid-19. “Semoga ini tetap bisa kita tingkatkan untuk minggu depan,” terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, pihaknya siap mengevaluasi terkait masih ada peserta yang tak mengindahkan protokol kesehatan seperti anak-anak, ibu hamil, atau lansia.

“Masih ada sejumlah warga yang melanggar. Karena itu, bersama TNI, Dishub, kepolisian, Satpol PP, dan dinas terkait lainnya kita akan evaluasi,” kata Cucu.

Untuk menghindari kerumunan, selain menurunkan petugas, Pemprov DKI Jakarta juga sebenarnya memberikan penanda termasuk melakukan pengecekan suhu tubuh. Penerapan kebijakan ini juga diberlakukan untuk kawasan-kawasan wisata. “Kita selalu siap sedia. Kalau ada yang melanggar, kita evaluasi, kemudian kita perbaiki,” jelasnya. (Baca juga: Sandiaga Uno Berbagi Tips Sukses di tengah Pandemi Corona)

Polisi pun menyayangkan peserta orang tua yang membawa anak kecilnya ke kawasan CFD. Dia berharap CFD ini segera dievaluasi agar pelaksanaan pekan depan bisa lebih teratur.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Pemprov DKI, terutama masih ada anak-anak kecil dan kerumunan warga dalam kegiatan mingguan itu. Anak-anak ini rata-rata diajak orang tuanya berolahraga, padahal ada larangan.

“Sudah ada ketentuan bahwa anak di bawah 12 tahun, ibu hamil, dan lansia (lanjut usia) tidak diperkenankan untuk masuk dalam CFD. Tapi, masih banyak karena pintu masuk CFD ini banyak,” jelas Heru.

Maraknya anak-anak dan lansia ini yang bakal jadi bahan evaluasi. Terlebih, ada anak perempuan berumur delapan tahun terlepas dari orang tuanya. “Kami evaluasi dengan Pak Wali Kota agar anak-anak dan lansia tidak masuk,” ungkapnya. (Lihat videonya: Geliat Cafe di Masa Pandemi Covid-19)

Dia menambahkan, titik keramaian warga di antaranya kawasan Sudirman dan Thamrin. Jumlahnya bisa ribuan orang dan diisi mayoritas sepeda. “Ini padat sekali. Bisa ribuan ya. Mungkin bisa 5.000-an,” terang Heru.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1114 seconds (0.1#10.140)