Viral Makam di Tengah Jalan di Pulogadung, Ini Kata Ahli Waris
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ahli waris pemilik makam H Mardjuki di Jalan Mugeni 1 RT 03/04, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, angkat bicara setelah makam sang kakek buyut viral di media sosial. Keberadaan makam ini viral lantaran berada di pinggir jalan.
Ahli waris, Susanti mengatakan, viralnya makam sang kakek buyut berada di pinggir jalan dinilainya sebagai pencemaran nama baik. "Kalau kita mau ambil jalan yang negatif, jalan yang emosi itu bisa pencemaran nama baik. Tapi kita tidak mau, kita memikirkan ahli kubur. Mungkin di zaman sekarang anggapannya roh itu sudah mati lenyap. Karena kita beragama Islam, kita paham orang mati itu tidak menjadi balang kayu, maka tolong sempurnakan sedemikian mungkin," kata Susanti saat ditemui di lokasi Jalan Mugeni I, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (17/6/2020).
Namun, jika ada pihak yang merasa terganggu, Susanti meminta Pemkot Jakarta Timur dapat memindahkan makam kakek buyutnya secara baik-baik. Setelah pihak keluarga mengetahui makam kakek buyutnya viral, Susanti coba menanyakan asal muasal keberadaan makam kaket buyutnya (H Mardjuki) ke neneknya yang merupakan anak dari almarhum H Mardzuki.
Menurut cerita dari nenek Susanti, lahan yang berada di area makam kakek buyutnya tersebut adalah tanah milik keluarga besar yang diwakafkan untuk akses jalan bagi warga menuju pasar. (Baca: Makam Gadis Korban Pemerkosaan 5 Remaja di Tangsel Dibongkar, Ada Apa?)
"Saya disini jatuhnya turunan keempat, ini makam kakek buyut saya, bukan cucu ya. Ini keluarga dari mama ini makamnya babeh Mardjuki. Itu pada dasarnya tanah wakaf, kemarin saya sudah ketemu nenek saya (anak dari Mardjuki) anak perempuan satu-satunya almarhum H Mardjuki. Di sini saya sempat kaget dapat dari Facebook dan di IG sudah viral," ujarnya.
Susanti berharap agar Pemkot Jakarta Timur dapat segara menyelesaikan persolan itu. Karena sejatinya, keluarga besar almarhum babe Mardjuki tidak menuntut apa-apa. "Kami minta tolong kalau memang warga dan pemerintah merasa terusik dikembalikan pada makomnya dan itu adalah tanggung jawab pemerintah," ucapnya.
Sebelumnya, makam H Mardjuki di Jalan Mugeni 1, RT 03/04, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur menjadi viral di media sosial. Makam tersebut sejatinya sudah berusia 80 tahun kemudian menjadi perhatian masyarakat pengguna media sosial Twitter lantaran letaknya yang berada di badan jalan. Padahal warga sekitar tidak ada yang merasa terganggu atas keberadaan makam tersebut.
Ahli waris, Susanti mengatakan, viralnya makam sang kakek buyut berada di pinggir jalan dinilainya sebagai pencemaran nama baik. "Kalau kita mau ambil jalan yang negatif, jalan yang emosi itu bisa pencemaran nama baik. Tapi kita tidak mau, kita memikirkan ahli kubur. Mungkin di zaman sekarang anggapannya roh itu sudah mati lenyap. Karena kita beragama Islam, kita paham orang mati itu tidak menjadi balang kayu, maka tolong sempurnakan sedemikian mungkin," kata Susanti saat ditemui di lokasi Jalan Mugeni I, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (17/6/2020).
Namun, jika ada pihak yang merasa terganggu, Susanti meminta Pemkot Jakarta Timur dapat memindahkan makam kakek buyutnya secara baik-baik. Setelah pihak keluarga mengetahui makam kakek buyutnya viral, Susanti coba menanyakan asal muasal keberadaan makam kaket buyutnya (H Mardjuki) ke neneknya yang merupakan anak dari almarhum H Mardzuki.
Menurut cerita dari nenek Susanti, lahan yang berada di area makam kakek buyutnya tersebut adalah tanah milik keluarga besar yang diwakafkan untuk akses jalan bagi warga menuju pasar. (Baca: Makam Gadis Korban Pemerkosaan 5 Remaja di Tangsel Dibongkar, Ada Apa?)
"Saya disini jatuhnya turunan keempat, ini makam kakek buyut saya, bukan cucu ya. Ini keluarga dari mama ini makamnya babeh Mardjuki. Itu pada dasarnya tanah wakaf, kemarin saya sudah ketemu nenek saya (anak dari Mardjuki) anak perempuan satu-satunya almarhum H Mardjuki. Di sini saya sempat kaget dapat dari Facebook dan di IG sudah viral," ujarnya.
Susanti berharap agar Pemkot Jakarta Timur dapat segara menyelesaikan persolan itu. Karena sejatinya, keluarga besar almarhum babe Mardjuki tidak menuntut apa-apa. "Kami minta tolong kalau memang warga dan pemerintah merasa terusik dikembalikan pada makomnya dan itu adalah tanggung jawab pemerintah," ucapnya.
Sebelumnya, makam H Mardjuki di Jalan Mugeni 1, RT 03/04, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur menjadi viral di media sosial. Makam tersebut sejatinya sudah berusia 80 tahun kemudian menjadi perhatian masyarakat pengguna media sosial Twitter lantaran letaknya yang berada di badan jalan. Padahal warga sekitar tidak ada yang merasa terganggu atas keberadaan makam tersebut.
(hab)