Polisi Sidak Gudang Distributor Minyak Goreng di Bogor, Ini Penyebab Kelangkaan

Selasa, 15 Maret 2022 - 17:23 WIB
loading...
Polisi Sidak Gudang Distributor Minyak Goreng di Bogor, Ini Penyebab Kelangkaan
Polres Bogor melakukan sidak ke gudang distributor dan agen minyak goreng di wilayah Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Foto: MPI/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
BOGOR - Polres Bogor melakukan sidak ke gudang distributor dan agen minyak goreng di wilayah Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Dari sidak diketahui jika pasokan minyak goreng dari produsen memang tidak normal.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, sidak yang dilakukan bersama Disperindag Kabupaten Bogor ini bertujuan untuk menjamin kelancaran distribusi minyak goreng di wilayah Bumi Tegar Beriman.



"Harapannya, dengan kegiatan pemeriksaan ini akan memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa ketersediaan minyak goreng itu aman dan harganya di pasaran bisa stabil," kata Iman, Selasa (15/3/2022).

Polisi Sidak Gudang Distributor Minyak Goreng di Bogor, Ini Penyebab Kelangkaan


Dari dua lokasi gudang yang datangi petugas, tidak ditemukan adanya pelanggran, seperti penimbunan minyak goreng. Tetapi, pihaknya akan terus mengawasi distribusi kepada masyarakat, terlebih menjelang bulan suci Ramadhan.



"Belum ditemukan dugaan penimbunan. Tapi kami terus melakukan pengawasan distribusi minyak goreng ini agar menjelang Ramadhan masyarakat bisa beribadah tenang. Kemudian minyak goreng yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi, tercukupi, dan harganya terkendali," harapnya.

Sementara itu, pegawai salah satu gudang distributor Yuswandi mengeluhkan pasokan minyak goreng dari produsen yang tidak normal beberapa waktu terakhir.

"Jadi dengan adanya subsidi pemerintah, dengan harga dari distributor ke pedagang itu Rp13 ribu. Cuma sementara ini untuk suplai dari distributornya tidak seperti normal. Normal biasanya bisa 150 ribu karton tapi sekarang tergantung suplai. Sekarang ini dari Februari-Maret ke sini itu mungkin separuh aja," ucap Yuswandi.



Padahal, lanjut Yuswandi, terdapat sekitar 16 pasar, termasuk beberapa supermarket di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor yang harus disuplai dari gudangnya. Tetapi, untuk saat ini suplai minyak goreng terganggu karena pasokan yang tidak normal.

"Jadi sementara ini pengiriman pun karena ini ada yang suka libur enggak ada pengiriman. Biasanya (suplai) 1 pasar ada 15 toko. Ada 16 pasar di Kota dan Kabupaten Bogor, termasuk supermarket," ungkapnya.

Dia tidak mengetahui secara pasti terkait kondisi tersebut. Sebagai langkah antispasi, pihaknya melakukan MoU dengan pelanggan bahwa minyak goreng yang disuplainya dijual ke masyarakat dengan harga Rp14 ribu per liter.

"Saya kurang tahu (penyebab), itu urusan produsen, kita cuma mitra. Tapi distribusi saya, berhubung takut masalah, jadi saya pakai MoU dengan pelanggan harus jual Rp 14 ribu ke konsumen. Kalau dijual di luar harga itu bukan tanggung jawab kami," pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2103 seconds (0.1#10.140)