Pembicara di Forum Internasional, Anies: Transportasi Umum Menyatukan Kita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu narasumber dalam forum diskusi internasional bertajuk Transforming Transportation Conference: Climate-Centered Mobility for A Sustainable Recovery. Anies menekankan bahwa transportasi umumlah yang menyatukan masyarakat.
Diskusi internasional dihadiri Direktur Pelaksana World Bank Mari Elka Pangestu dan President of The Federated States of Micronesia David W Panuelo.
Dalam kesempatan itu, Anies berbicara visi Jakarta dalam mentransformasikan transportasi umum sebagai bagian dari membentuk kota yang berketahanan.
Baca juga: Tekan Omicron, Anies: Kapasitas Mal 60 Persen dan Bioskop 50 Persen
“Pertama dalam transformasi transportasi membutuhkan visi yang jelas di mana kami memiliki visi mengubah Jakarta dari kota yang didominasi lalu lintas, padat, dan berpolusi menjadi pemimpin dunia dalam transportasi publik dan berkelanjutan. Penduduk dan pengunjung merasa bahwa menggunakan transportasi umum aman, nyaman, dan berkelanjutan," ujar Anies, Kamis (17/2/2022).
Pemprov DKI juga melakukan serangkaian perubahan paradigma pembangunan dalam sektor transportasi. Hal tersebut dengan skala prioritas yang menempatkan pejalan kaki dan pesepeda pada urutan pertama, kedua transportasi umum massal, ketiga kendaraan bebas emisi, serta terakhir kendaraan pribadi.
Menurut Anies, perubahan paradigma ini berdampak pada prioritas pembangunan fasilitas penunjang transportasi dan peningkatan pelayanan, khususnya transportasi umum.
“Jakarta juga menginisiasi mobilitas berkelanjutan melalui sistem transportasi terpadu dengan menggeser paradigma dari Car-Oriented Development ke Transit-Oriented Development (TOD). Ini juga menciptakan kota yang lebih terintegrasi dengan angkutan umum massal," ungkapnya.
Keseriusan membenahi transportasi umum massal membuahkan hasil. Selain dapat membangun kepercayaan publik untuk menggunakan jasa transportasi umum, Jakarta telah menerima penghargaan Sustainable Transportation Award pada tahun 2021.
Menurut mantan Mendikbud itu, Jakarta telah mengadakan cakupan transportasi umum dari angka 42 persen menjadi 82 persen. Jakarta juga menargetkan belasan ribu bus listrik pada 2030 mendatang.
Baca juga: Keluarkan Kepgub Baru Terkait PPKM Level 3, Anies: Sektor Nonesensial 50% WFO
"Dengan demikian, Jakarta telah berada di jalur yang tepat untuk menyediakan angkutan umum dalam jarak 500 meter dari 95 persen rumah penduduk pada tahun 2022. Selain itu, Jakarta menargetkan 14.000 bus listrik beroperasi bersama dengan pangsa moda transportasi umum sebesar 60 persen pada tahun 2030," ujar Anies.
“Kami percaya cara terbaik memahami sebuah kota adalah dengan menggunakan sistem transportasi umum dan memastikan setiap orang yang tinggal di daerah perkotaan memiliki akses ke transportasi umum yang aman, intens, terjangkau, dan bebas karbon. Selain menghubungkan tempat, transportasi umum juga menghubungkan orang. Transportasi umumlah yang menyatukan kita,” sambungnya.
Diskusi internasional dihadiri Direktur Pelaksana World Bank Mari Elka Pangestu dan President of The Federated States of Micronesia David W Panuelo.
Dalam kesempatan itu, Anies berbicara visi Jakarta dalam mentransformasikan transportasi umum sebagai bagian dari membentuk kota yang berketahanan.
Baca juga: Tekan Omicron, Anies: Kapasitas Mal 60 Persen dan Bioskop 50 Persen
“Pertama dalam transformasi transportasi membutuhkan visi yang jelas di mana kami memiliki visi mengubah Jakarta dari kota yang didominasi lalu lintas, padat, dan berpolusi menjadi pemimpin dunia dalam transportasi publik dan berkelanjutan. Penduduk dan pengunjung merasa bahwa menggunakan transportasi umum aman, nyaman, dan berkelanjutan," ujar Anies, Kamis (17/2/2022).
Pemprov DKI juga melakukan serangkaian perubahan paradigma pembangunan dalam sektor transportasi. Hal tersebut dengan skala prioritas yang menempatkan pejalan kaki dan pesepeda pada urutan pertama, kedua transportasi umum massal, ketiga kendaraan bebas emisi, serta terakhir kendaraan pribadi.
Menurut Anies, perubahan paradigma ini berdampak pada prioritas pembangunan fasilitas penunjang transportasi dan peningkatan pelayanan, khususnya transportasi umum.
“Jakarta juga menginisiasi mobilitas berkelanjutan melalui sistem transportasi terpadu dengan menggeser paradigma dari Car-Oriented Development ke Transit-Oriented Development (TOD). Ini juga menciptakan kota yang lebih terintegrasi dengan angkutan umum massal," ungkapnya.
Keseriusan membenahi transportasi umum massal membuahkan hasil. Selain dapat membangun kepercayaan publik untuk menggunakan jasa transportasi umum, Jakarta telah menerima penghargaan Sustainable Transportation Award pada tahun 2021.
Menurut mantan Mendikbud itu, Jakarta telah mengadakan cakupan transportasi umum dari angka 42 persen menjadi 82 persen. Jakarta juga menargetkan belasan ribu bus listrik pada 2030 mendatang.
Baca juga: Keluarkan Kepgub Baru Terkait PPKM Level 3, Anies: Sektor Nonesensial 50% WFO
"Dengan demikian, Jakarta telah berada di jalur yang tepat untuk menyediakan angkutan umum dalam jarak 500 meter dari 95 persen rumah penduduk pada tahun 2022. Selain itu, Jakarta menargetkan 14.000 bus listrik beroperasi bersama dengan pangsa moda transportasi umum sebesar 60 persen pada tahun 2030," ujar Anies.
“Kami percaya cara terbaik memahami sebuah kota adalah dengan menggunakan sistem transportasi umum dan memastikan setiap orang yang tinggal di daerah perkotaan memiliki akses ke transportasi umum yang aman, intens, terjangkau, dan bebas karbon. Selain menghubungkan tempat, transportasi umum juga menghubungkan orang. Transportasi umumlah yang menyatukan kita,” sambungnya.
(jon)