Asal Usul Pasar Senen, Dulunya Bernama Vincke Passer dan Buka Hanya Hari Senin

Minggu, 06 Februari 2022 - 06:27 WIB
loading...
Asal Usul Pasar Senen, Dulunya Bernama Vincke Passer dan Buka Hanya Hari Senin
Nama Pasar Senen pada jaman dahulu bernama Vincke Passer dan buka setiap hari senin. Foto/Istimewa/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Siapa yang tidak mengenal Pasar Senen? Pasar yang terletak di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat ini sangat terkenal sebagai pusat niaga. Tak jauh dari Pasar Senen, ada Stasiun Kereta Api Pasar Senen yang juga banyak digunakan masyarakat untuk bepergian ke luar kota. Rupanya, ada sejarah unik di balik nama Pasar Senen.

Menurut jurnal Historia Madania bertajuk “Pasar Senen: Reorganisasi Pasar Tahun 1966 – 1993”, wilayah Senen terkenal dengan hasil perkebunannya. Seiring dengan berkembangnya perekonomian masyarakat saat itu, muncullah gagasan pendirian pasar.

Sang pemilik tanah Senen, Justinus Vinck, kemudian mengajukan permohonan pendirian pasar ke pemerintah Belanda. Permohonan itu langsung disetujui oleh Gubernur Jenderal Abraham Patras melalui sebuah surat keputusan.

Pasar Senen didirikan tepat di sebelah selatan Jalan Gunung Sahari. Pada masa itu, jalan tersebut dikenal dengan nama Groote Zuiderweg. Namun, orang-orang Belanda lebih mengenal pasar itu dengan nama Vincke Passer atau Pasar Vinck, mengacu pada nama sang pendiri.

Pasar Senen banyak dihuni oleh orang-orang Tionghoa dan sebagian besar dari mereka tinggal di wilayah tersebut. Pasar ini semakin maju di masa pendudukan Jepang. Bahkan, masih eksis hingga detik ini.

Sejarawan Bondan Kanumoyoso menerangkan, Pasar Senen ini merupakan bagian dari perkembangan Kota Batavia lama.
”Kota Batavia di abad 17 mulai berkembang ke luar tembok kota (Kota Tua). Keamanan kota mulai terjamin karena ada kesepakatan damai dengan Mataram dan Banten. Penduduk mulai bisa tinggal dengan aman di luar tembok kota,” tuturnya.

Penduduk pun mulai berdatangan dan kegiatan ekonomi meningkat. Dosen Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, masyarakat tentunya memerlukan pasar untuk menukar komoditasnya.

Asal Usul Pasar Senen, Dulunya Bernama Vincke Passer dan Buka Hanya Hari Senin


Pemerintah Kolonial pun mengizinkan kepada orang-orang yang mempunyai modal dan tanah untuk mendirikan pasar. Pada 1745, Yustinus Vinck mengajukan izin mendirikan pasar di kawasan Tanah Abang dan Senen.

”Sebenarnya bukan hanya Yustinus Vinck, tapi ada beberapa orang Belanda lain yang mengajukan izin membuka pasar. Pasar Senen itu sebagian tanahnya milik Cornelis Chasteleindan. Tapi mungkin Yustinus Vinck beli sendiri, yang sekarang menjadi pasar,” paparnya.

Seiring berjalannya waktu, penduduk makin bertambah dan kegiatan ekonomi meningkat. Pasar ini pun buka setiap hari. Di era pergerakan, pasar ini menjadi tempat berkumpulnya tokoh pergerakan, seperti Chaerul Saleh, Adam Malik, Soekarno, dan M Hatta. Pada tahun 1950-an, seniman, seperti Ajib Rosidi, Sukarno M Noor, dan HB Yasin pun sering berkumpul di sini.

”Dulu ada banyak restoran padang yang enak-enak. Buka 24 jam, orang-orang bisa duduk-duduk, makan, minum kopi, dan ngobrol-ngobrol masalah kebudayaan. Jadi tempat favorit untuk seniman dan budayawan,” tandasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1481 seconds (0.1#10.140)