Riwayat 5 Pahlawan Asal Jakarta yang Diabadikan Jadi Nama Jalan
loading...
A
A
A
Jakarta yang dahulu bernama Batavia, adalah salah satu wilayah yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan rakyat Indonesia. Tak sedikit tokoh asal Jakarta yang turut memperjuangkan kemerdekaan.
Beberapa di antaranya dianugerahi predikat pahlawan nasional. Berikut 5 pahlawan nasional asal Jakarta yang menjadi kebanggaan bangsa.
1. Mohammad Husni Thamrin
Mohammad Husni Thamrin atau MH Thamrin dikenal sebagai pahlawan nasional yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama jalan protokol di DKI. Nama MH Thamrin juga bisa ditemukan dalam bentuk museum yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat.
MH Thamrin adalah putra asli Betawi. Ia dilahirkan di Kampung Sawah Besar pada 16 Februari 1894 dari pasangan Thamrin Muhammad Tabri dan Nurhamah. Darah Eropa mengalir pada diri MH Thamrin lantaran sang kakek, Ort, adalah orang Inggris yang menikah dengan Noeraini, perempuan Betawi.
Meski termasuk keluarga terpandang, sejak kecil MH Thamrin terbiasa bermain dengan anak-anak dari kalangan jelata. Ia menyaksikan dan merasakan bagaimana kepahitan hidup yang dijalani orang kelas bawah. Sejak duduk sebagai anggota dewan, MH Thamrin tampil sebagai sosok pembela rakyat kecil.
Pada 1919, di usia 25 tahun, MH Thamrin memulai debut politiknya di Gemeenteraad atau DPRD. Tuntutannya agar pemerintah memperhatikan warga di kampung-kampung di Jakarta ditindaklanjuti dengan dibuatnya saluran air besar sehingga kampung terhindar dari banjir.
Tahun 1927, ia diangkat jadi anggota Volksraad (DPR). Kala itu ia mendesak agar perlakuan buruk terhadap buruh di Sumatera Timur dihentikan. Kemudian, pada 1939, MH Thamrin menjadi Wakil Ketua Partai Indonesia Raya. Ia memperjuangkan penggantian istilah inlander menjadi Indonesia atau Indonesisch.
MH Thamrin menjadi tahanan rumah pada 6 Januari 1941 karena dianggap berkhianat terhadap pemerintah Belanda. Meski kala itu ia tengah sakit, pikiran dan perhatiannya selalu tertuju pada rakyat. Hingga akhirnya, ia meninggal dunia pada 11 Januari 1941. MH Thamrin diantar oleh ribuan orang ke peristirahatan terakhirnya di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1960.
2. Ismail Marzuki
Ismail Marzuki adalah komponis masyhur kebanggaan Indonesia. Karya-karyanya hingga kini masih terus terdengar, salah satunya adalah lagu Rayuan Pulau Kelapa.
Lahir dan besar di Kwitang, Jakarta pada 11 Mei 1914, Ismail Marzuki tumbuh menjadi sosok yang mencintai musik. Ketika bersekolah di MULO, Ismail membuat grup musik bersama kawan-kawannya. "O Sarinah", yang menggambarkan kehidupan masyarakat di masa penjajahan Belanda, adalah lagu pertama yang ia ciptakan ketika usianya 17 tahun. Pada 1936, Ismail tergabung dalam Liev Java sebagai gitaris dan pemain saksofon.
Beberapa di antaranya dianugerahi predikat pahlawan nasional. Berikut 5 pahlawan nasional asal Jakarta yang menjadi kebanggaan bangsa.
1. Mohammad Husni Thamrin
Mohammad Husni Thamrin atau MH Thamrin dikenal sebagai pahlawan nasional yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama jalan protokol di DKI. Nama MH Thamrin juga bisa ditemukan dalam bentuk museum yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat.
MH Thamrin adalah putra asli Betawi. Ia dilahirkan di Kampung Sawah Besar pada 16 Februari 1894 dari pasangan Thamrin Muhammad Tabri dan Nurhamah. Darah Eropa mengalir pada diri MH Thamrin lantaran sang kakek, Ort, adalah orang Inggris yang menikah dengan Noeraini, perempuan Betawi.
Baca Juga
Meski termasuk keluarga terpandang, sejak kecil MH Thamrin terbiasa bermain dengan anak-anak dari kalangan jelata. Ia menyaksikan dan merasakan bagaimana kepahitan hidup yang dijalani orang kelas bawah. Sejak duduk sebagai anggota dewan, MH Thamrin tampil sebagai sosok pembela rakyat kecil.
Pada 1919, di usia 25 tahun, MH Thamrin memulai debut politiknya di Gemeenteraad atau DPRD. Tuntutannya agar pemerintah memperhatikan warga di kampung-kampung di Jakarta ditindaklanjuti dengan dibuatnya saluran air besar sehingga kampung terhindar dari banjir.
Tahun 1927, ia diangkat jadi anggota Volksraad (DPR). Kala itu ia mendesak agar perlakuan buruk terhadap buruh di Sumatera Timur dihentikan. Kemudian, pada 1939, MH Thamrin menjadi Wakil Ketua Partai Indonesia Raya. Ia memperjuangkan penggantian istilah inlander menjadi Indonesia atau Indonesisch.
MH Thamrin menjadi tahanan rumah pada 6 Januari 1941 karena dianggap berkhianat terhadap pemerintah Belanda. Meski kala itu ia tengah sakit, pikiran dan perhatiannya selalu tertuju pada rakyat. Hingga akhirnya, ia meninggal dunia pada 11 Januari 1941. MH Thamrin diantar oleh ribuan orang ke peristirahatan terakhirnya di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1960.
2. Ismail Marzuki
Ismail Marzuki adalah komponis masyhur kebanggaan Indonesia. Karya-karyanya hingga kini masih terus terdengar, salah satunya adalah lagu Rayuan Pulau Kelapa.
Lahir dan besar di Kwitang, Jakarta pada 11 Mei 1914, Ismail Marzuki tumbuh menjadi sosok yang mencintai musik. Ketika bersekolah di MULO, Ismail membuat grup musik bersama kawan-kawannya. "O Sarinah", yang menggambarkan kehidupan masyarakat di masa penjajahan Belanda, adalah lagu pertama yang ia ciptakan ketika usianya 17 tahun. Pada 1936, Ismail tergabung dalam Liev Java sebagai gitaris dan pemain saksofon.