Banjir Jakarta, Anggota DPRD DKI Kenneth Sorot Fungsi Sumur Resapan

Kamis, 20 Januari 2022 - 16:09 WIB
loading...
Banjir Jakarta, Anggota DPRD DKI Kenneth Sorot Fungsi Sumur Resapan
Anggota Komisi D DPRD DKI Hardiyanto Kenneth saat sidak pembangunan saluran air yang tak kunjung selesai di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Rabu (19/1/2022). Foto: SINDOnews/Ist
A A A
JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth menilai program penanggulangan banjir yang dilakukan Pemprov DKI saat ini belum efektif. Salah satunya program sumur resapan , dianggap belum banyak membantu dalam menanggulangi banjir di Ibu Kota.

"Program penanggulangan banjir kenapa dia tidak fokus terhadap normalisasi kali. Permasalahan banjir ini kan sudah menjadi langganan setiap tahunnya, jika tidak akhir tahun ya di awal tahun. Jangan pada saat sudah kejadian banjir baru sibuk mikir untuk penanggulangan banjir. Masalah normalisasi kali dan tanggul rob tidak dikerjakan secara maksimal," ujar Kenneth dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022).

Ia pun meminta maaf kepada warga Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Barat, yang menjadi korban banjir akibat hujan deras pada Selasa 18 Januari 2022.



"Saya selaku bagian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Saya sudah minta kepada dinas terkait untuk menindak lanjuti secara cepat untuk melakukan penanganan banjir di sejumlah tempat, terutama di wilayah Cengkareng, Tegal Alur dan sekitarnya," kata Kenneth.

Menurut Kent, Pemprov DKI seharusnya fokus dalam melaksanakan program normalisasi kali dan perbaikan saluran air di perkampungan warga. Sebab masih banyak perkampungan di DKI Jakarta yang tidak memiliki saluran air yang memadai.

"Jadi jangan hanya memikirkan program sumur resapan saja yang jelas-jelas tidak membantu dalam menangani banjir. Pembangunan saluran air baru atau perbaikan saluran air di wilayah perkampungan warga harus digalakkan lagi, karena realitanya masih banyak perkampungan tidak mempunyai saluran air yang memadai," tandasnya.



Kent menilai program sumur resapan yang menjadi program unggulan Pemprov DKI nyata-nyata tidak efektif dalam menanggulangi banji. Kent pun menyarankan agar Gubernur DKI Anies Baswedan sering- sering berdiskusi dan bisa menindaklanjuti saran-saran yang diberikan oleh Anggota DPRD DKI Jakarta dalam menangani berbagai permasalahan di Ibu Kota. Terutama permasalahan paripurna yang tidak kunjung selesai, yaitu banjir.

"Saran atau masukkan yang diberikan anggota DPRD DKI bisa menjadi patokan untuk ditindaklanjuti, karena rata rata anggota Dewan lebih paham kondisi lapangan dan terjun langsung ke masyarakat melalui program reses (serap aspirasi masyarakat)," katanya.

"Temuan saya di lapangan waktu saya mengontrol banjir di beberapa rumah pompa di Jakarta Barat, bahwa masih banyak sampah yang menjadi tanggung jawab UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang tidak segera diangkat. Saya minta Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup yang cara kerjanya seperti ini harus di evaluasi," lanjut anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.



Kent menegaskan sudah selayaknya sampah di rumah-rumah pompa segera diangkat. Karena jika tidak segera diangkat, bisa menyangkut di mesin pompa dan bisa mengakibatkan kerusakan di mesin pompa sehingga mengakibatkan kinerja pompa tidak bekerja secara maksimal dalam menanggulangi banjir.

Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini menyarankan agar orang nomor satu di Jakarta segera melakukan pembenahaan infrastruktur demi menanggulangi banjir. Salah satunya membenahi sungai dengan melebarkan badan sungai dan saluran air. Lalu menata bantaran dengan memadukan pendekatan normalisasi dan naturalisasi.

"Dan juga perbaiki seluruh saluran air di permukiman warga maupun di pusat-pusat kota. Jadi tidak tepat juga kalau banjir ini selalu dikaitkan dengan curah hujan yang lebat. Jangan malah menyalahkan cuaca tetapi salahkan diri Anda yang tidak bisa bekerja maksimal," pungkas Kent.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebut bahwa penanganan banjir di Ibu Kota beberapa hari terakhir dilakukan dengan kerja cepat dan senyap. Anies mengungkapkan, banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota akibat dari hujan dengan intensitas ekstrem.

Anies pun memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa, serta memastikan semua usaha pompa dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti.

Perlu diketahui, pada Rabu (19/1/2022) per pukul 18.00 WIB total ada 77 RT yang terdata masih terendam banjir. Ketinggian air tertinggi mencapai 85 cm.

"Data BPBD DKI Jakarta, update info genangan hingga pukul 18.00 WIB (19/1), terdapat 77 RT atau 0,253% dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta dengan ketinggian genangan berkisar antara 40-85 cm dan jumlah pengungsi sebanyak 310 kepala keluarga (KK) dan 1.194 jiwa," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto dalam keterangan tertulisnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)