Anies Ubah Konsep Taman Kota Jadi Park agar Terjadi Interaksi Warga

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan selama empat tahun terakhir DKI telah membangun dan merevitalisasi taman-taman di Ibu Kota sebagai Park. Anies sengaja mengubah konsep taman kota menjadi park agar terjadi interaksi warga.

"Kota kota itu harus banyak Park. Kita Selama ini tamannya dibangun sebagai Garden," ujar Anies dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Minggu (16/1/2022).

Baca juga: #DariPendopo Anies Bercerita Soal Ruang Ketiga, Ruang Interaksi yang Setara

Atas dasar itulah, kata Anies, Pemprov DKI membangun taman yang memiliki fungsi ganda, yakni sebagai Garden dan Park.

"Begitu kita siapkan tempat seperti ini, membuat warga punya perasaan 'kami terfasilitasi, kami bisa bersama dengan keluarga, kami bisa beraktivitas yang menyenangkan". Karena itulah tujuan kita, Maju Kotanya Bahagia Warganya," kata Anies.

Anies hari ini menyuguhkan dan membagikan pemandangan sekaligus pengalaman saat berada di Tebet Eco Park. Anies lalu membeberkan perbedaan taman dengan Garden dan Park.



"Dalam bahasa Indonesia kita biasa menyebutnya taman. Tapi dalam bahasa Inggris taman punya dua padanan: Garden dan Park. Apa bedanya?"



Anies menjelaskan, Garden adalah tempat untuk menikmati pemandangan tanaman dan ragam bunga. Sementara Park adalah taman bermain. Salah satu taman Park terbaru yang dibangun adalah Tebet Eco Park.

Taman Tebet Eco Park dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk aktivitas anak-anak dan lansia. "Sebuah taman harus bisa memfasilitasi 4 kelompok yang paling dasar, yaitu penyandang disabilitas, lansia, perempuan (terutama ibu hamil) dan anak-anak. Kalau yang empat kelompok ini terfasilitasi, yang lainnya pasti dapat," kata Anies.