Awal Mula Indah Karyawati Bank Jadi PSK Online hingga Pakai Alat Bantu Seks
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indah (30), karyawati bank swasta terjun jadi pekerja seks komersil (PSK) online bukan mencari penghasilan, namun hanya untuk memuaskan nafsunya. Saking meledak-ledaknya birahi Indah, dia terbayang memakai alat bantu seks .
Begini awal mula karyawati bank ini terjun menjadi PSK online. Indah yang menjanda sejak 5 tahun lalu mengaku kecanduan seks setelah melahirkan anak keduanya. Usai bercerai, dia selalu mencari pacar hanya untuk memuaskan kebutuhan syahwatnya.
Baca juga: Olla PSK Online Pilih Kencan di Hotel, Ini Alasannya
Menurut Indah, uang hasil bekerja di bank sebenarnya sudah lebih dari cukup. Karena itu, nyambi jadi PSK online buka semata-mata materi melainkan bagaimana dirinya bisa berfantasi dengan pria yang berbeda. “Saya bukan memanfaatkan, tapi daripada ngasih gratis mendingan saya cari saja sekalian,” ujarnya di sebuah mal kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.
Indah (30), karyawati bank nyambil PSK online. Foto: Ist
Dia sangat selektif memilih tamu karena yang ditakutkan adalah kawan kerjanya. Bahkan, wanita asal Kalimantan ini tidak pernah memasang wajahnya dalam aplikasi kencan. Namun, bila memang pria hidung belang sudah sangat dia percaya barulah diberikan nomor pribadinya yang memang dikhususkan untuk selanjutnya main di ranjang. “Kalau sudah yakin baru aku kasih nomor baru kita video call dan atur ketemuan,” kata Indah.
Karena dia juga tidak “berjualan”, maka tarif yang dipatok hanya Rp500 ribu untuk sekali kencan. Syaratnya, dia tidak mau menginap atau long time karena dirinya masih memiliki tanggung jawab dua anak. Begitu juga dengan jam mainnya dia hanya bisa selepas pulang kerja antara pukul 18.00-21.00 WIB.
Selepas jam kerja, dia menjajakan diri di sebuah aplikasi pertemanan hingga menemukan pria yang mau membayar hanya untuk terpuaskan. Di situ akhirnya dia bisa mengambil keuntungan dengan bermacam-macam tipikal pria yang tidak fokus hanya satu pria seperti orang pacaran.
Indah mendapatkan kepuasan yang berbeda dengan macam-macam pria hidung belang yang ditidurinya. Dia bisa juga bepergian dengan pria dari berbagai daerah, bahkan ada juga bule yang membookingnya. “Apalagi kalau setiap berhubungan terpuaskan, aku bisa dua kali atau bahkan lebih bermain dengan pria yang sama,” ucapnya.
Baca juga: Kisah Olla PSK Online Hotel to Hotel, Tak Lagi Muda namun Buas di Ranjang
Setiap kali bersenggama, Indah selalu menyewa hotel dan tidak ingin menyewa apartemen karena hal tersebut kurang aman menurutnya. Sepulangnya dari aktivitas jadi PSK online hingga larut malam bukan hal tabu bagi dirinya. Dia kerap beralasan ada pekerjaan lain. Untungnya Indah yang tinggal di Jakarta Selatan hanya tinggal dengan 2 anaknya yang selalu dijaga baby sitter. Sedangkan, orangtuanya berada di kampung halaman.
Untuk kesehatannya, dia rutin memeriksakan kesehatan di satu dokter yang sudah menjadi langganannya. Dia mengaku bekerja sendiri walaupun banyak tawaran untuk dipegang suatu manajemen yang memang mengkhususkan pekerja plus-plus sepertinya. “Pernah ada yang nawarin, dia bilang bisa carikan tamu tapi aku kan nggak niat bekerja ini hanya iseng aja,” ujarnya.
Indah yang memiliki kebutuhan seks sangat menggebu-gebu dalam waktu dekat tidak akan berhenti. Namun, suatu saat jika buah hatinya menginjak remaja tentunya akan curiga dengan kegiatan terlarangnya. “Mungkin nanti aku pake dildo (alat bantu seks) aja kali meski memang beda, tapi aku mau coba aja siapa tau bisa mengurangi begini,” ucapnya.
Begini awal mula karyawati bank ini terjun menjadi PSK online. Indah yang menjanda sejak 5 tahun lalu mengaku kecanduan seks setelah melahirkan anak keduanya. Usai bercerai, dia selalu mencari pacar hanya untuk memuaskan kebutuhan syahwatnya.
Baca juga: Olla PSK Online Pilih Kencan di Hotel, Ini Alasannya
Menurut Indah, uang hasil bekerja di bank sebenarnya sudah lebih dari cukup. Karena itu, nyambi jadi PSK online buka semata-mata materi melainkan bagaimana dirinya bisa berfantasi dengan pria yang berbeda. “Saya bukan memanfaatkan, tapi daripada ngasih gratis mendingan saya cari saja sekalian,” ujarnya di sebuah mal kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.
Indah (30), karyawati bank nyambil PSK online. Foto: Ist
Dia sangat selektif memilih tamu karena yang ditakutkan adalah kawan kerjanya. Bahkan, wanita asal Kalimantan ini tidak pernah memasang wajahnya dalam aplikasi kencan. Namun, bila memang pria hidung belang sudah sangat dia percaya barulah diberikan nomor pribadinya yang memang dikhususkan untuk selanjutnya main di ranjang. “Kalau sudah yakin baru aku kasih nomor baru kita video call dan atur ketemuan,” kata Indah.
Karena dia juga tidak “berjualan”, maka tarif yang dipatok hanya Rp500 ribu untuk sekali kencan. Syaratnya, dia tidak mau menginap atau long time karena dirinya masih memiliki tanggung jawab dua anak. Begitu juga dengan jam mainnya dia hanya bisa selepas pulang kerja antara pukul 18.00-21.00 WIB.
Selepas jam kerja, dia menjajakan diri di sebuah aplikasi pertemanan hingga menemukan pria yang mau membayar hanya untuk terpuaskan. Di situ akhirnya dia bisa mengambil keuntungan dengan bermacam-macam tipikal pria yang tidak fokus hanya satu pria seperti orang pacaran.
Indah mendapatkan kepuasan yang berbeda dengan macam-macam pria hidung belang yang ditidurinya. Dia bisa juga bepergian dengan pria dari berbagai daerah, bahkan ada juga bule yang membookingnya. “Apalagi kalau setiap berhubungan terpuaskan, aku bisa dua kali atau bahkan lebih bermain dengan pria yang sama,” ucapnya.
Baca juga: Kisah Olla PSK Online Hotel to Hotel, Tak Lagi Muda namun Buas di Ranjang
Setiap kali bersenggama, Indah selalu menyewa hotel dan tidak ingin menyewa apartemen karena hal tersebut kurang aman menurutnya. Sepulangnya dari aktivitas jadi PSK online hingga larut malam bukan hal tabu bagi dirinya. Dia kerap beralasan ada pekerjaan lain. Untungnya Indah yang tinggal di Jakarta Selatan hanya tinggal dengan 2 anaknya yang selalu dijaga baby sitter. Sedangkan, orangtuanya berada di kampung halaman.
Untuk kesehatannya, dia rutin memeriksakan kesehatan di satu dokter yang sudah menjadi langganannya. Dia mengaku bekerja sendiri walaupun banyak tawaran untuk dipegang suatu manajemen yang memang mengkhususkan pekerja plus-plus sepertinya. “Pernah ada yang nawarin, dia bilang bisa carikan tamu tapi aku kan nggak niat bekerja ini hanya iseng aja,” ujarnya.
Indah yang memiliki kebutuhan seks sangat menggebu-gebu dalam waktu dekat tidak akan berhenti. Namun, suatu saat jika buah hatinya menginjak remaja tentunya akan curiga dengan kegiatan terlarangnya. “Mungkin nanti aku pake dildo (alat bantu seks) aja kali meski memang beda, tapi aku mau coba aja siapa tau bisa mengurangi begini,” ucapnya.
(jon)