Sepekan Berlalu, Belum Satu Pun Curanmor di Jakarta Terungkap

Sabtu, 11 Desember 2021 - 05:48 WIB
loading...
Sepekan Berlalu, Belum Satu Pun Curanmor di Jakarta Terungkap
Dua pelaku curanmor yang tertangkap kamera CCTV saat tengah beraksi di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, Jumat (3/12/2021). foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Kasus pencurian kendaraan bermotor ( curanmor ) yang belakangan marak di Jakarta terutama Jakarta Barat, membuat resah masyarakat Ibu Kota. Kendati sebagian sudah dilaporkan ke pihak kepolisian, namun hingga sepekan berlalu belum satu pun kasus curanmor berhasil diungkap.

baca juga: Jakarta Barat Marak Curanmor, Sepekan Lima Motor Digasak Maling

Pakar kriminologi Leopold Sudaryono meyakini kombinasi antara pencegahan dan penindakan harus dilakukan polisi untuk menyikapi maraknya kasus curanmor di wilayah Jakarta. Pencegahan di tingkat masyarakat dan pencegahan oleh Polri dengan cara mengidentifikasi dan melumpuhkan jaringan curanmor, penadah, dan penyalurnya.

"Tanpa ini, kita seperti mengeringkan lapangan yang basah, karena pencurian akan terjadi terus dengan lokasi/grup pemetik yang berganti," ujar Leo saat dihubungi KORAN SINDO, di Jakarta, Selasa (7/12).

Dia berpandangan, polisi harus melakukan tindakan tegas agar para pelaku curanmor jera, sehingga masyarakat tidak resah. Menurut Leo, identifikasi jaringan curanmor tentu membutuhkan kerja sama, melibatkan lima fungsi, yakni binmas, intelkam, satlantas, reskrim, dan Brimob untuk kekuatan pukul. Ini bisa diperkuat dengan pembentukan satgas khusus yang melakukan penyisiran dinamis (aktif dan berpindah) dan penggalangan wilayah.

baca juga: Polisi di Jakarta Kebobolan Lagi, Dua Motor Warga Kembali Digondol Maling

"Sindikat curanmor harus dihadapi sebagai organised crimes, tidak bisa dikejar sebagai kejahatan sporadis. Karenanya, harus ada operasi khusus, satgas khusus, anggaran khusus, dan pelaporan rutin kepada publik," ungkapnya.

Leo juga menyoroti adanya keengganan masyarakat untuk melapor kasus curamor ke polisi, umumnya diakibatkan ketidakyakinan masyarakat bahwa kasus akan bisa selesai. Padahal, jika poin-poin di atas yang ia sampaikan bisa dilakukan, diyakini performa Polri akan meningkat dan kepercayaan masyarakat akan menguat.

Di tempat terpisah, Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan telah memberikan atensi kepada tiap Kapolsek untuk memaksimalkan pengungkapan kasus curanmor dan kejahatan jalanan lainnya. "Kejahatan jalanan menjadi atensi karena meresahkan masyarakat," ujarnya.

baca juga: 2 Motor Hilang Dalam Waktu 20 Menit, Warga Cawang Resah

Polisi fokus terhadap upaya pencegahan guna mengantisipasi kejahatan jalanan dengan memaksimalkan patroli wilayah dan siskamling. "Patroli, imbauan kamtibmas, mengaktifkan peran siskamling, serta upaya lainnya," katanya.

Dia juga mengimbau warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dalam memarkirkan kendaraannya baik di rumah atau tempat umum. "Warga juga harus lebih waspada sehingga tidak menjadi korban kejahatan. Mohon doanya semoga kita bisa segera ungkap," ujar Ady.

Di kesempatan berbeda, Ady meminta agar setiap rumah dilengkapi dengan kamera pengawas atau CCTV. Sebab, jika ada curanmor, dan warga memiliki bukti berupa rekaman kamera pengintai, maka polisi akan lebih mudah mengungkap kejadian tersebut. "Kita sarankan ke warga agar pasang CCTV supaya kalau ada apapun kita bisa cepat pantau dan ketahui," ujarnya, saat dikonfirmasi, kemarin.

baca juga: Pegawai Warung Ketiduran Pulang dari Pasar, Ponsel dan Motor Raib Digasak Maling

Tak lupa Ady meminta agar masyarakat menggunakan kunci ganda jika menaruh atau memarkir kendaraan, baik di dalam rumah atau di pinggir jalan. "Yang pasti upaya itu harus dari dua arah, kita harap masyarakat juga menyayangi harta benda miliknya. Seperti contoh harus kunci ganda, parkir di tempat yang seharusnya, yang aman," pungkasnya.

Sekadar diketahui, di Jakarta, terutama kawasan Jakarta Barat, beberapa hari belakangan rawan aksi curanmor. Bahkan, dalam sepekan sedikitnya lima sepeda motor milik warga hilang dicuri oleh kawanan penjahat yang identitasnya hingga kini belum diketahui. Lima sepeda motor yang hilang masing-masing milik Yopi, tukang sampah di Jalan Utama 6, Jelambar Baru; dan Rosid, penjual bubur di Jalan Utama 7, Jelambar Baru.

baca juga: Guru Ngaji Dibegal di Pondok Gede, Apa Daya Motor Raib Digasak Pelaku

Kemudian, Teteng Surgana, driver kurir makanan, di pinggir Jalan Palmerah RT 001 RW 01. Lalu, sepeda motor milik seorang pekerja percetakan di RT 14/RW 11, dan motor milik Hendri Irawan, jurnalis KORAN SINDO yang juga warga Jalan Jelambar Selatan 7, Jelambar Baru.

Parahnya, belum tuntas Polisi mengungkap kejadian lima kasus curanmor di Jakarta Barat, hanya berselang dua hari kembali dua kasus curanmor terulang lagi. Bahkan, satu dari dua kasus curanmor tersebut peristiwanya juga terjadi di wilayah hukum Polsek Tanjung Duren, Polres Jakarta Barat, persisnya di Jalan Seni Budaya Raya, Jelambar. Sementara kasus curanmor satunya lagi terjadi di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur. Satu unit sepeda motor milik Muhammad Jordan raib, dan pelakunya sempat terekam kamera CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.

”Dari rekaman CCTV motor dicuri jam 04.00 WIB. Situasinya itu lagi hujan deras. Pelakunya dua orang datang pakai motor boncengan. ”Dia (pelaku) mondar-mandir lihat-lihat situasi. Pas dirasa aman, langsung mencongkel kontak motor saya pakai kunci letter,” papar korban Muhammad Jordan.

baca juga: Gokil! Beraksi Subuh Buta, Garong Sikat Sepeda Motor Jordan

Sementara itu, Ketua RT 4/RW 11, Jelambar Baru, Sugito mengakui kawasan Jelambar dan Wijaya Kusuma yang notabene masuk wilayah hukum Polsek Tanjung Duren memang rawan aksi pencurian sepeda motor. Meskipun sejumlah aksi curanmor sempat terekam CCTV dan sudah dilaporkan, namun beberapa kasus pencurian di kawasan tersebut seperti sulit diungkap kepolisian. “Pelaku yang sudah beberapa kali terekam CCTV tidak juga berhasil ditangkap,” kata Sugito.

Setali tiga uang, salah seorang korban curanmor, Hendri Irawan, warga Jelambar, juga mengakui rawannya kasus curanmor di daerahnya. Menurut dia, sebelum peristiwa curanmor yang menimpanya, dulu pernah juga beberapa tetangganya kehilangan motor di dalam pekarangan rumah. “Waktu itu, beberapa kasusnya sudah dilaporkan ke Polsek Tanjung Duren. Pelakunya berdua pakai motor, berjaket hijau ojek online. Itu jelas-jelas aksinya terekam CCTV. Wajahnya pun jelas terpampang. Tapi, sampai sekarang pelakunya tidak terungkap,” ujar Hendri.
(hdr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1479 seconds (0.1#10.140)