Sosok Ahmad Sahroni Ketua Pelaksana Formula E, dari Sopir Jadi Miliarder
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menunjuk langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Ahmad Sahroni sebagai Ketua Pelaksana Jakarta E-Prix 2022 di DKI Jakarta. Selama ini Sahroni dikenal sebagai Anggota DPR nyentrik asal Tanjung Priok.
Faktanya, Sahroni memiliki profil yang amanat sederhana. Ahmad Sahroni akrab disapa Roni, lahir diKebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utarapada 8 Agustus 1977. Dia merupakan putra dari keluarga sederhana, ibunda Sahroni merupakan penjual nasi Padang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sahroni menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Tanjung Priok, Sahroni kecil kala itu telah mulai mencari penghasilan sendiri dengan menjadi tukang semir sepatu dan ojek payung.
Sahroni menamatkan pendidikan SMA-nya di SMA Negeri Baru Cilincing yang kiniberganti nama menjadk SMAN 114. Selepas SMA tahun 1995, Sahroni tidak dapat meneruskan pendidikannya ke bangku kuliah.
Dia baru melanjutkan studinya di perguruan tinggi saat kariernya sudah stabil dan meraih gelar sarjananya dari STIE Pelita Bangsa, gelar S2 juga dia dapat dari Stikom InterStudi. Dan pada tahun 2010, Sahroni dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari Berkeley University di Kuala Lumpur, Malaysia.
Bendahara Umum DPP Partai NasDem ini memulai kariernya dari level terbawah, yakni sebagai sopir anak sekolah, lalu berganti menjadi sopir perusahaan.
Pada 1998, Sahroni menjadi sopir di PT. Niaga Gemilang Samudra, di 1999 Roni berpindah ke PT. Millenium Inti Samudra dengan profesi sebagai sopir. Baru pada 2001 karier Sahroni mulai menanjak perlahan dan pasti, dia diangkat sebagai Staf Operasional di perusahaan tersebut, masih di tahun yang sama dia diangkat jadi Kepala Operasional.
Di 2002, Sahroni diangkat sebagai Direktur Operasional di PT. Millenium Inti Samudra. Pada 2003, Sahroni memutuskan pindah ke PT. Sagakos Intec sebagai Direktur, di tahun yang sama juga dia diangkat sebagai Direktur Utama.
Pada 2005-2014 dia menjadi Direktur Utama PT. Ekasamudra Lima dan pada 2008-2013 Roni menjado Direktur Utama PT. Ruwanda Satya Abadi. Sejak awal berkarir di politik, Sahroni menetapkan hatinya di Partai Nasdem, dan menjabat sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta pada tahun 2013-2014.
Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, Sahroni mencoba peruntungannya di perpolitikan nasional, dia pun terpilih sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III yang mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Lalu, diangkat menjadi Ketua DPW DKI Jakarta pada periode 2014-2015 dan pada 2019 dia ditunjuk sebagai Bendahara Partai Nasdem.
Di periode 2014-2019, Roni hanya menjabat sebagai anggota DPR biasa di Komisi XI DPR dan Komisi III DPR. Sahroni terpilih kembali pada Pileg 2019, dan Roni didaulat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR sekaligus Bendahara Fraksi Partai Nasdem DPR RI.
Kini, Sahroni menjadi politisi sekaligus miliarder sangat eksentrik, hingga dijuluki sebagai Sultan Priok. Pasalnya, Sahroni memiliki koleksi mobil-mobil mewah dan juga mobil-mobil klasik di kediamannya di kawasan perkampungan di Tanjung Priok. Beberapa di antaranya merupakan supercar yakni, Porsche 911 GT3 RS, Ferrari F458, McLaren, Tesla Model X dan Ferrari F360 Spider.
Suami Feby Belinda ini ternyata merupakan penggemar olahraga otomotif, sepeda dan golf. Bahkan, Ronimerupakan pendiri sekaligus pimpinan sejumlah klub kendaraan mewah. Seperti Presiden Brotherhood Club Indonesia, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Presiden Mclaren Club Indonesia (MCI), dan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI). Sahroni juga mendirinkan Ahmad Sahroni Center (ASC) Cycling untuk klub pesepeda, juga Pembina Indonesia Karate-Do (INKADO).
Faktanya, Sahroni memiliki profil yang amanat sederhana. Ahmad Sahroni akrab disapa Roni, lahir diKebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utarapada 8 Agustus 1977. Dia merupakan putra dari keluarga sederhana, ibunda Sahroni merupakan penjual nasi Padang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sahroni menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Tanjung Priok, Sahroni kecil kala itu telah mulai mencari penghasilan sendiri dengan menjadi tukang semir sepatu dan ojek payung.
Sahroni menamatkan pendidikan SMA-nya di SMA Negeri Baru Cilincing yang kiniberganti nama menjadk SMAN 114. Selepas SMA tahun 1995, Sahroni tidak dapat meneruskan pendidikannya ke bangku kuliah.
Dia baru melanjutkan studinya di perguruan tinggi saat kariernya sudah stabil dan meraih gelar sarjananya dari STIE Pelita Bangsa, gelar S2 juga dia dapat dari Stikom InterStudi. Dan pada tahun 2010, Sahroni dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari Berkeley University di Kuala Lumpur, Malaysia.
Bendahara Umum DPP Partai NasDem ini memulai kariernya dari level terbawah, yakni sebagai sopir anak sekolah, lalu berganti menjadi sopir perusahaan.
Baca Juga
Pada 1998, Sahroni menjadi sopir di PT. Niaga Gemilang Samudra, di 1999 Roni berpindah ke PT. Millenium Inti Samudra dengan profesi sebagai sopir. Baru pada 2001 karier Sahroni mulai menanjak perlahan dan pasti, dia diangkat sebagai Staf Operasional di perusahaan tersebut, masih di tahun yang sama dia diangkat jadi Kepala Operasional.
Di 2002, Sahroni diangkat sebagai Direktur Operasional di PT. Millenium Inti Samudra. Pada 2003, Sahroni memutuskan pindah ke PT. Sagakos Intec sebagai Direktur, di tahun yang sama juga dia diangkat sebagai Direktur Utama.
Pada 2005-2014 dia menjadi Direktur Utama PT. Ekasamudra Lima dan pada 2008-2013 Roni menjado Direktur Utama PT. Ruwanda Satya Abadi. Sejak awal berkarir di politik, Sahroni menetapkan hatinya di Partai Nasdem, dan menjabat sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta pada tahun 2013-2014.
Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, Sahroni mencoba peruntungannya di perpolitikan nasional, dia pun terpilih sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III yang mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Lalu, diangkat menjadi Ketua DPW DKI Jakarta pada periode 2014-2015 dan pada 2019 dia ditunjuk sebagai Bendahara Partai Nasdem.
Di periode 2014-2019, Roni hanya menjabat sebagai anggota DPR biasa di Komisi XI DPR dan Komisi III DPR. Sahroni terpilih kembali pada Pileg 2019, dan Roni didaulat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR sekaligus Bendahara Fraksi Partai Nasdem DPR RI.
Kini, Sahroni menjadi politisi sekaligus miliarder sangat eksentrik, hingga dijuluki sebagai Sultan Priok. Pasalnya, Sahroni memiliki koleksi mobil-mobil mewah dan juga mobil-mobil klasik di kediamannya di kawasan perkampungan di Tanjung Priok. Beberapa di antaranya merupakan supercar yakni, Porsche 911 GT3 RS, Ferrari F458, McLaren, Tesla Model X dan Ferrari F360 Spider.
Suami Feby Belinda ini ternyata merupakan penggemar olahraga otomotif, sepeda dan golf. Bahkan, Ronimerupakan pendiri sekaligus pimpinan sejumlah klub kendaraan mewah. Seperti Presiden Brotherhood Club Indonesia, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Presiden Mclaren Club Indonesia (MCI), dan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI). Sahroni juga mendirinkan Ahmad Sahroni Center (ASC) Cycling untuk klub pesepeda, juga Pembina Indonesia Karate-Do (INKADO).
(hab)