Dokter di Depok Buka Praktik dengan Bayaran Seikhlasnya
loading...
A
A
A
DEPOK - Dokter Rinal Dhuri membuka praktik di Cilodong, Kota Depok dengan bayaran seikhlasnya. Di tengah pandemi Covid-19 yang sudah 2 tahun melanda Indonesia membuat warga kesulitan untuk berobat .
Rinal menyadari banyak orang tidak mampu untuk berobat, namun sebenarnya harus berobat akibat penyakit yang diderita. Berangkat dari kondisi tersebut, dia kemudian membuat video yang isinya memperbolehkan warga yang hendak berobat ke kliniknya dengan bayar seikhlasnya. Video tersebut dibuat pekan lalu. Tiga hari video beredar banyak pasien berdatangan.
Baca juga: Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran Mahal, Ini Biaya di 3 PTN Favorit Indonesia
“Saat saya menjadi dokter itu sebenarnya berniat tidak mau dibayar. Awal saya buka praktik di Cilodong tahun 2017 saya tidak pernah ngambil jasa, paling mereka (pasien) bayar obatnya saja,” ujar Rinal, Rabu (24/11/2021).
Dia bahagia bisa menolong sesama manusia walaupun tidak mendapat materi. Menurutnya, kebahagiaan pasien adalah kebahagiaan dirinya. “Niat dari hati saya ingin membahagiakan orang. Mungkin saya melihat kebahagiaan orang bahagia bagi saya,” tuturnya.
Dia menyadari materi bukan hal utama yang dikejarnya. Bagi dia menjadi berguna untuk sesama adalah hal terbaik. “Saya ngga dapat materi tapi dapat pahala dari Allah. Mungkin doa mereka (pasien) yang paling penting bagi saya,” ucapnya.
Baca juga: Lakukan Tips Ini sebelum Telekonsultasi Online Dokter, Nomor 6 Untungkan Pasien
Rinal pun tidak menolak pasien yang memberinya buah, sayur, dan roti sebagai pengganti materi. “Itu mungkin rezeki saya dan saya terima dengan ikhlas,” katanya.
Dia mensyukuri apapun yang didapatnya tidak hanya melulu dalam bentuk materi. Niat tulusnya disambut baik oleh orang di sekelilingnya. Banyak orang yang memberikan bantuan alat kesehatan hingga meminjamkan ruko untuk praktiknya saat ini.
“Atas izin Allah kita ngga pernah kurang. Dari kemarin ada yang ngebantuin masker, sarung tangan. Itu semua dari orang yang saya ngga kenal tapi mereka menghubungi saya mau membantu untuk beramal. Ruko ini juga punya pasien saya,” ungkapnya.
Dia mengaku tidak pernah bertanya berapa rupiah yang diberikan pasien kepadanya. “Waktu mereka berobat di sini berapa bayar saya nggak pernah nilai. Saya ngga pernah lihat, saya juga ngga pernah nanya sama asisten saya. Dan itu membeli kembali obat-obatan,” kata Rinal.
Rinal menyadari banyak orang tidak mampu untuk berobat, namun sebenarnya harus berobat akibat penyakit yang diderita. Berangkat dari kondisi tersebut, dia kemudian membuat video yang isinya memperbolehkan warga yang hendak berobat ke kliniknya dengan bayar seikhlasnya. Video tersebut dibuat pekan lalu. Tiga hari video beredar banyak pasien berdatangan.
Baca juga: Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran Mahal, Ini Biaya di 3 PTN Favorit Indonesia
“Saat saya menjadi dokter itu sebenarnya berniat tidak mau dibayar. Awal saya buka praktik di Cilodong tahun 2017 saya tidak pernah ngambil jasa, paling mereka (pasien) bayar obatnya saja,” ujar Rinal, Rabu (24/11/2021).
Dia bahagia bisa menolong sesama manusia walaupun tidak mendapat materi. Menurutnya, kebahagiaan pasien adalah kebahagiaan dirinya. “Niat dari hati saya ingin membahagiakan orang. Mungkin saya melihat kebahagiaan orang bahagia bagi saya,” tuturnya.
Dia menyadari materi bukan hal utama yang dikejarnya. Bagi dia menjadi berguna untuk sesama adalah hal terbaik. “Saya ngga dapat materi tapi dapat pahala dari Allah. Mungkin doa mereka (pasien) yang paling penting bagi saya,” ucapnya.
Baca juga: Lakukan Tips Ini sebelum Telekonsultasi Online Dokter, Nomor 6 Untungkan Pasien
Rinal pun tidak menolak pasien yang memberinya buah, sayur, dan roti sebagai pengganti materi. “Itu mungkin rezeki saya dan saya terima dengan ikhlas,” katanya.
Dia mensyukuri apapun yang didapatnya tidak hanya melulu dalam bentuk materi. Niat tulusnya disambut baik oleh orang di sekelilingnya. Banyak orang yang memberikan bantuan alat kesehatan hingga meminjamkan ruko untuk praktiknya saat ini.
“Atas izin Allah kita ngga pernah kurang. Dari kemarin ada yang ngebantuin masker, sarung tangan. Itu semua dari orang yang saya ngga kenal tapi mereka menghubungi saya mau membantu untuk beramal. Ruko ini juga punya pasien saya,” ungkapnya.
Dia mengaku tidak pernah bertanya berapa rupiah yang diberikan pasien kepadanya. “Waktu mereka berobat di sini berapa bayar saya nggak pernah nilai. Saya ngga pernah lihat, saya juga ngga pernah nanya sama asisten saya. Dan itu membeli kembali obat-obatan,” kata Rinal.
(jon)