Dicelurit Komplotan Begal HP di Bintaro, Tangan Driver Ojol Luka Menganga
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Akibat dicelurit komplotan begal handphone (HP) di Bintaro, Tangsel, tangan driver ojek online (ojol) mengalami luka menganga. Kejadiannya berlangsung pukul 03.00 WIB, Minggu (19/9/2021).
Korban berinisial HTS (20) ditemani saudara kembarnya HRS (20) dan seorang temannya sesama ojol tengah asyik ngobrol di tepi jalan sekitaran bundaran Mal Bintaro Exchange. "Saya biasanya sering nongkrong di situ sama teman-teman ojol yang lain. Biasanya sebelum jam 12 malam udah pulang, tapi namanya kakak saya ngajak main yaudah kita duduk-duduk di situ nggak terasa sampai lewat tengah malam," ujar HTS.
Baca juga: Masih Berusia 16 Tahun, 4 ABG Ini Sudah 3 Kali Lakukan Aksi Begal Motor di Bekasi
Sekitar pukul 03.00 WIB, tiba-tiba datang 6 pelaku yang berboncengan 3 motor. Tiga orang di antara mereka lantas menghampiri 2 korban sambil membentak dan mengacungkan celurit panjang. "Yang 3 orang turun bawa celurit panjang-panjang banget, Masya Allah. Terus dia bentak minta handphone kita semua. Saya coba pertahanin terus langsung dicelurit tangan saya. Habis itu saya langsung kabur," katanya.
Akibat sabetan celurit, tangan kanan HTS terluka dalam. Dia dan seorang temannya berhasil lari sambil berteriak meminta tolong. Sedangkan, kakaknya HRS terjebak kepungan pelaku.
"Waktu saya lari kakak saya masih di sana. Saya lihat dia sempat tarik-tarikan HP sama pelaku. Terus pelaku yang lain langsung bacokin celurit ke tangannya. Kakak saya yang luka parah, HP-nya juga kena rampas," ujar HTS.
Baca juga: Cerita Heroik Emon, Pedagang Mainan di Bekasi yang Hadang Pelaku Begal Motor
Saat HTS berteriak minta tolong, tak ada warga yang berani menghampiri. Bahkan, ada salah satu sekuriti kawasan yang hanya melihat kejadian tanpa memberikan bantuan.
Usai beraksi, komplotan begal langsung kabur. Beruntung, sepeda motor milik HTS tak ikut dibawa padahal kunci kontak masih menggantung di motor. HTS dan HRS sempat dirawat di salah satu Puskesmas yang tak jauh dari lokasi. Dua korban menderita luka sobekan cukup lebar.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Rony Setiawan mengaku belum mengecek langsung kejadian itu. "Belum saya cek. Coba nanti saya monitor dulu kejadiannya," ujarnya.
Korban berinisial HTS (20) ditemani saudara kembarnya HRS (20) dan seorang temannya sesama ojol tengah asyik ngobrol di tepi jalan sekitaran bundaran Mal Bintaro Exchange. "Saya biasanya sering nongkrong di situ sama teman-teman ojol yang lain. Biasanya sebelum jam 12 malam udah pulang, tapi namanya kakak saya ngajak main yaudah kita duduk-duduk di situ nggak terasa sampai lewat tengah malam," ujar HTS.
Baca juga: Masih Berusia 16 Tahun, 4 ABG Ini Sudah 3 Kali Lakukan Aksi Begal Motor di Bekasi
Sekitar pukul 03.00 WIB, tiba-tiba datang 6 pelaku yang berboncengan 3 motor. Tiga orang di antara mereka lantas menghampiri 2 korban sambil membentak dan mengacungkan celurit panjang. "Yang 3 orang turun bawa celurit panjang-panjang banget, Masya Allah. Terus dia bentak minta handphone kita semua. Saya coba pertahanin terus langsung dicelurit tangan saya. Habis itu saya langsung kabur," katanya.
Akibat sabetan celurit, tangan kanan HTS terluka dalam. Dia dan seorang temannya berhasil lari sambil berteriak meminta tolong. Sedangkan, kakaknya HRS terjebak kepungan pelaku.
"Waktu saya lari kakak saya masih di sana. Saya lihat dia sempat tarik-tarikan HP sama pelaku. Terus pelaku yang lain langsung bacokin celurit ke tangannya. Kakak saya yang luka parah, HP-nya juga kena rampas," ujar HTS.
Baca juga: Cerita Heroik Emon, Pedagang Mainan di Bekasi yang Hadang Pelaku Begal Motor
Saat HTS berteriak minta tolong, tak ada warga yang berani menghampiri. Bahkan, ada salah satu sekuriti kawasan yang hanya melihat kejadian tanpa memberikan bantuan.
Usai beraksi, komplotan begal langsung kabur. Beruntung, sepeda motor milik HTS tak ikut dibawa padahal kunci kontak masih menggantung di motor. HTS dan HRS sempat dirawat di salah satu Puskesmas yang tak jauh dari lokasi. Dua korban menderita luka sobekan cukup lebar.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Rony Setiawan mengaku belum mengecek langsung kejadian itu. "Belum saya cek. Coba nanti saya monitor dulu kejadiannya," ujarnya.
(jon)