Peretas Website KPU Jakarta Timur Ternyata Ingin Protes soal Pandemi dan Nilai Kepahlawanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaku peretas website resmi KPU Jakarta Timur, menyampaikan sejumlah pesan protes dalam laman tersebut. Tapi anehnya, protes pelaku tidak berhubungan dengan kegiatan KPU.
Bukan meminta uang, tetapi pelaku hanya ingin menyampaikan protes terkait pandemi Covid-19 dan isu kesehatan, nilai kepahlawanan, dan mentaati protokol kesehatan.
"Isi pesannya itu ada protes pandemi dan isu kesehatan. Kemudian yang kedua terkait nilai kepahlawanan, dan yang ketiga ada pesan mentaati prokes," ujarnya Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardana,
di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (18/8/2021).
Website resmi KPU Jakarta Timur tidak bisa diakses sejak Selasa (17/8/2021). Hal itu diketahui saat pihaknya hendak merilis kegiatan ke website pada Selasa malam tersebut.
Jelas, isi protes yang disampaikan pelaku sama sekali tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan KPU. Peretas dinilai salah alamat jika memprotes kebijakan terkait isu kesehatan dan pandemi ke website KPU Jakarta Timur.
"Aneh, kok terkait pandemi ngeretasnya ke sini. Kami baru tahu ini, kita baru mengidentifikasi nama dan pembuat pesan," katanya.
Wage menuturkan, hingga saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan agar website dapat segera digunakan kembali. Ihwal kerusakan atau data yang hilang pihaknya belum dapat merinci pasti.
"Setelah ini kita akan cek apakah data kita ada yang hilang atau tidak. Sejauh ini digitalisasi data kita sudah bagus dan membackup data hasil pemilu termasuk proses pemilunya," tuturnya.
Bukan meminta uang, tetapi pelaku hanya ingin menyampaikan protes terkait pandemi Covid-19 dan isu kesehatan, nilai kepahlawanan, dan mentaati protokol kesehatan.
"Isi pesannya itu ada protes pandemi dan isu kesehatan. Kemudian yang kedua terkait nilai kepahlawanan, dan yang ketiga ada pesan mentaati prokes," ujarnya Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardana,
di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (18/8/2021).
Website resmi KPU Jakarta Timur tidak bisa diakses sejak Selasa (17/8/2021). Hal itu diketahui saat pihaknya hendak merilis kegiatan ke website pada Selasa malam tersebut.
Jelas, isi protes yang disampaikan pelaku sama sekali tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan KPU. Peretas dinilai salah alamat jika memprotes kebijakan terkait isu kesehatan dan pandemi ke website KPU Jakarta Timur.
"Aneh, kok terkait pandemi ngeretasnya ke sini. Kami baru tahu ini, kita baru mengidentifikasi nama dan pembuat pesan," katanya.
Wage menuturkan, hingga saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan agar website dapat segera digunakan kembali. Ihwal kerusakan atau data yang hilang pihaknya belum dapat merinci pasti.
"Setelah ini kita akan cek apakah data kita ada yang hilang atau tidak. Sejauh ini digitalisasi data kita sudah bagus dan membackup data hasil pemilu termasuk proses pemilunya," tuturnya.
(thm)