Terus Dipamerkan Anies, Begini Awal Mula Integrasi CSW Dibangun

Senin, 09 Agustus 2021 - 11:36 WIB
loading...
Terus Dipamerkan Anies, Begini Awal Mula Integrasi CSW Dibangun
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memamerkan hasil karyanya membangun integrasi moda transportasi massal di CSW, Blok M, Jakarta Selatan.Foto/IG @aniesbaswedan
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memamerkan hasil karyanya membangun integrasi moda transportasi massal di CSW, Blok M, Jakarta Selatan. Setelah mengunggah beberapa bagian foto integrasi CSW, kali ini Anies mengunggah video integrasi CSW di akun Instagramnya @aniesbaswedan.

Video tersebut diambil menggunakan drone yang sekilas menggambarkan awal mulanya integrasi itu terbangun. Mulai dari pengambilan video dari koridor 13 bus Transjakarta, masuk melintasi Skybdrigde yang menghubungkan ke moda transportasi MRT dan bus Trasnjakarta koridor 1 (Blok M-Kota).

"Stasiun Integrasi Cakra Selaras Wahana,"tulis Anies dikutip dalam akun instagramnya @anisbaswedan, Senin (9/8/2021). Lalu, sebenarnya bagaimana awal mula integrasi CSW dibangun?

Pembangunan jalan layang koridor 13 Transjakarta (Kapten Tendean-Ciledug) mulai dibangun pada 2014 di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan dioperasikan pada 2017.

Koridor 13 adalah koridor pertama yang menggunakan sistem flyover, namun dalam pengembangan proyek tersebut tidak ramah lingkungan seperti Halte CSW karena jumlah anak tangga mencapai 117 dan memiliki ketinggan lebih dari 23 meter.

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, Anies yang masih menjadi Calon Gubernur menyinggung koridor busway 13. Di koridor itu, kata Anies, ada 10 halte dan hanya 1 di antaranya yang menggunakan ram.

Sedangkan sisanya menggunakan tangga. Menurutnya, hal itu berdampak secara langsung bagi penyandang disabilitas, ibu hamil, dan mereka yang datang dengan menggunakan kursi bayi.

Setelah terpilih menjadi Gubernur pada 2017, Anies mencoba mengintegrasikan Halte CSW Koridor 13 dengan Stasiun MRT Asean yang berjarak sekitar 50 meter. Sayembara desain pun dimulai dan pemenanganya diumumkan pada April 2019 silam.

Saat itu Anies mengungkapkan, integrasi itu harus dimulai dari saat perencanaan. Sebab, di dalam perencanaan tidak dimasukkan kata integrasi, masing-masing operator moda transportasi memikirkan bagianya sendiri. Akibatnya seperti tidak terintegrasinya Stasiun ASEAN dengan halte bus Transjakarta Koridor 13.

Karya Cakra Selaras Wahana meraih peringkat pertama dalam sayembara yang diselenggarakan Transjakarta. Pembangunan pun dimulai pada awal 2020 dan kini sudah rampung dengan beragam fasilitas. Pembangunan integrasi halte BRT Transjakarta dan Stasiun MRT di Simpang CSW-Kebayoran Baru memiliki pagu anggaran Rp30 miliar.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1377 seconds (0.1#10.140)