Bupati Ade Yasin Bingung, PPKM Darurat tapi Covid-19 Kabupaten Bogor Terus Meningkat

Sabtu, 17 Juli 2021 - 14:32 WIB
loading...
A A A
Hingga saat ini situasi rumah sakit di Kabupaten Bogor masih keteteran. Meskipun ada 29 rumah sakit di Kabupaten Bogor tetap saja kewalahan menangani pasien Covid-19.

"Terus terang rumah sakit juga agak keteteran, sebab Kabupaten Bogor ini wilayanya cukup luas dengan penduduk paling banyak se-Indonesia. Jadi dalam menangani pasien dimaksimalkan di 29 rumah sakit yang ada," katanya.

Ade menyebutkan dari 4 dari 29 rumah sakit adalah milik pemerintah daerah atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), saat ini sudah full.

"Jadi semuanya full. Bahkan di depan rumah sakit dipasang tenda untuk layanan IGD. Tingkat kematian juga cukup tinggi," katanya.

Sehingga, kata Ade Yasin pihaknya cukup dilema saat berjibaku menangani pandemi Covid-19 ini. "Sebab, di satu sisi Pemkab Bogor harus fokus di kesehatan, di sisi lain harus fokus penertiban masyarakat yang memang masih banyak yang tidak taat prokes," jelasnya.

Saat ditanya, apakah PPKM Daurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang efektif, Ade Yasin mengaku dampaknya cukup besar.

"Sebab, kalau tidak ada PPKM mungkin orang yang tertularnya semakin banyak. Jadi ini dengan adanya PPKM kita juga bisa menahan laju ketertularan ke masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, dengan adanya PPKM Darurat ini memang suka tidak suka masyarakat harus diam di rumah masing-masing.

"Mudahan-mudahan dapat menurunkan, walaupun tidak suka diam di rumah tapi ya ini kita harus memilih apakah kesehatan dulu atau ekonomi dulu. Telat dua-duanya juga agak sulit. Jadi harus kesehatan dulu yang menjadi prioritas," pungkasnya.
(thm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1998 seconds (0.1#10.140)