Investigasi Rampung, Ini Penyebab Warga Tangerang Meninggal Usai Disuntik Vaksin

Rabu, 30 Juni 2021 - 15:01 WIB
loading...
Investigasi Rampung, Ini Penyebab Warga Tangerang Meninggal Usai Disuntik Vaksin
Tim Komda KIPI Banten menyatakan, meninggalnya Joko Susanto warga Pinang, Kota Tangerang, usai disuntik vaksin Covid-19 bukan karena disuntik vaksin.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
TANGERANG - Investigasi Tim KIPI atas meninggalnya Joko Susanto warga Pinang, Kota Tangerang , yang dilaporkan meninggal usai disuntik vaksin Covid-19 rampung. Hasilnya, penyebab meninggalnya Joko bukan karena disuntik vaksin Covid-19 .

Tetapi disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus pada saluran pernafasan. Dengan demikian, kasus ini pun akhirnya ditutup. Ketua Komisi Daerah (Komda) KIPI Banten Edison P Saragih mengatakan, kematian Joko bukan karena divaksin.

"BPOM dan Pokja KIPI Kota Tangerang melakukan causality asessment dan ditemukan bahwa kematian Joko bukan karena vaksin Covid-19," kata Edison dalam siaran tertulisnya, Rabu (30/6/2021).

Edison menjelaskan, Joko mengikuti suntik vaksin, di SDI Cikal Cendekia, wilayah Puskesmas Kunciran Baru, Kota Tangerang, pada 15 Juni lalu. Dari hasil skrining pravaksinasi, diketahui tekanan darah terkontrol.

Tetapi, pada 16 Juni 2021, Joko mulai mengalami batuk dan demam. Selanjutnya, pada 17 Juni 2021, Joko datang berobat ke klinik. Baca: Ditolak Puskesmas di Tangerang dan RS Penuh, Warga Pinang Akhirnya Meninggal di Rumah

"Di klinik itu, dia diberikan obat. Pada hari selanjutnya, 19 Juni 2021, pasien masih merasakan batuk dan berobat ke klinik dan diberikan obat," ujarnya. Selanjutnya, pada 22 Juni 2021, Joko diminta diberikan infus oleh tetangganya yang merupakan seorang perawat.

Besoknya, 23 Juni 2021, Joko pergi ke puskesmas untuk dilakukan perawatan."Dalam pemeriksaan dibatas normal, dilakukan swab antigen dan hasilnya negatif. Disarankan untuk isolasi mandiri serta dilakukan PCR besoknya," jelasnya.

Sepulang dari puskesmas, sekira pukul 12.30 WIB, Joko minta untuk diperiksa oleh tetangga. Hasilnya, tekanan darah tinggi dan penurunan kadar oksigen. Hingga sore, kondisi Joko memburuk.

"Selanjutnya pasien dibawa ke RS, dan didapatkan henti napas dan jantung. Pasien meninggal dunia. Demam dan batuk pada pasien tidak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19," paparnya.

Menurutnya, gejala demam dan batuk yang ditimbulkan setelah vaksinasi dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang ada pada saluran pernapasan. "Data pemeriksaan medis Joko belum lengkap dan komprehensif untuk dapat mengarahkan diagnosis akhir. Penyebab kematian yang terjadi usai divaksin tidak dapat disimpulkan," tuturnya.

"Kematian Joko bukan karena kesalahan prosedur vaksin Covid-19. Berdasarkan hasil kajian secara hybrid, pada 25 Juni 2021, terjadi karena koinsiden serta belum dapat diklasifikasikan,"ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2132 seconds (0.1#10.140)