Tempat Isolasi di Kota Depok Penuh, Pasien OTG Covid-19 Waiting List
loading...
Wisma Makara Universitas Indonesia (UI). Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A
A
A
DEPOK - Tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) di Kota Depok sudah penuh. Dua tempat isolasi bagi pasien OTG di Pusat Studi Jepang (PSJ) dan Wisma Makara Universitas Indonesia (UI), saat ini sudah tidak mampu menerima pasien baru.
Pasien OTG yang hendak menjalani isolasi di kedua tempat tersebut harus mengantre. “PSJ memang sudah full. Sekarang keterisiannya ini lagi waiting list semua. Untuk yang mendaftar masuk itu sudah full 100 persen,” ujar Koordinator Relawan Penanganan Satgas Covid-19 Kota Depok, Denny Romulo, Rabu (16/6/2021).
Ketika ada pasien yang mendaftar maka mereka harus menunggu sampai ada kamar kosong. Data tersebut didapat dari puskesmas.
“Karena kita menunggu mereka datang. Dari puskesmas kiriman kan, kamar yang kosong kita infokan mereka, kirim dafatar masuk waiting list, terus kita tunggu kedatangannya,” tukasnya.
Secara teknis, pasien yang sudah mendaftar akan diberitahu jika ada kamar kosong. Pihaknya tidak bisa menolak pasien yang datang. Namun pihaknya menerima pasien yang disusun berdasarkan daftar yang dibuat oleh tenaga kesehatan. Jika ada yang memiliki riwayat penyakit berat akan disaring oleh nakes.
Menurut data, jumlah pasien waiting list sudah ada sampai tanggal 17 Juni besok. Lonjakan saat ini mirip dengan yang terjadi di Januari 2021. “Yang saya rasakan agak mirip dari Januari, tapi lebih tinggi Januari,” pungkasnya.
Pasien OTG yang hendak menjalani isolasi di kedua tempat tersebut harus mengantre. “PSJ memang sudah full. Sekarang keterisiannya ini lagi waiting list semua. Untuk yang mendaftar masuk itu sudah full 100 persen,” ujar Koordinator Relawan Penanganan Satgas Covid-19 Kota Depok, Denny Romulo, Rabu (16/6/2021).
Ketika ada pasien yang mendaftar maka mereka harus menunggu sampai ada kamar kosong. Data tersebut didapat dari puskesmas.
“Karena kita menunggu mereka datang. Dari puskesmas kiriman kan, kamar yang kosong kita infokan mereka, kirim dafatar masuk waiting list, terus kita tunggu kedatangannya,” tukasnya.
Secara teknis, pasien yang sudah mendaftar akan diberitahu jika ada kamar kosong. Pihaknya tidak bisa menolak pasien yang datang. Namun pihaknya menerima pasien yang disusun berdasarkan daftar yang dibuat oleh tenaga kesehatan. Jika ada yang memiliki riwayat penyakit berat akan disaring oleh nakes.
Menurut data, jumlah pasien waiting list sudah ada sampai tanggal 17 Juni besok. Lonjakan saat ini mirip dengan yang terjadi di Januari 2021. “Yang saya rasakan agak mirip dari Januari, tapi lebih tinggi Januari,” pungkasnya.
(thm)
Explore More