Imam Masjid Istiqlal: Mari Kita Contoh Alam Semesta yang Patuh pada Allah SWT

Rabu, 26 Mei 2021 - 23:56 WIB
loading...
Imam Masjid Istiqlal: Mari Kita Contoh Alam Semesta yang Patuh pada Allah SWT
Imam Masjid Istiqlal, Ahmad Husni Ismail mengajak jamaah Salat Gerhana Bulan untuk mencontoh Alam Semesta atau seluruh tata surya seperti matahari, bulan, bintang-bintang yang bermiliar-miliar jumlahnya. Foto/MPI/Widya Michella
A A A
JAKARTA - Imam Masjid Istiqlal , Ahmad Husni Ismail mengajak jamaah Salat Gerhana Bulan untuk mencontoh Alam Semesta atau seluruh tata surya seperti matahari, bulan, bintang-bintang yang bermiliar-miliar jumlahnya. Semuanya tunduk dan patuh kepada perintah dan aturan Allah dimana semua berputar pada poros dan garis edarnya masing-masing.

"Hal ini menjadi pelajaran untuk kita semua agar mencontoh alam semesta dalam ketaatan dan kepatuhan kepada Tuhan. Kepatuhan kepada perintah Allah menghantar manusia hidup berdamai dan bersahabat kepada sesama manusia dan makhluk-makhluk yang ada di permukaan bumi. Damai dengan dirinya, damai pula dengan keluarganya, damai dengan alam sekitar yang akan memberikan kebahagiaan bagi manusia itu sendiri," ujar Ahmad Husni dalam khutbah usai pelaksanaan Salat Gerhana Bulan di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (26/05/2021).

Menurutnya, Gerhana Bulan adalah fenomena alam biasa yang terjadi karena terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga cahaya tersebut tidak semuanya sampai kepada bulan. Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, bulan dan kejadian ini hanya terjadi pada fase baru, bulan baru atau awal bulan.

"Fenomena alam seperti ini dapat memberikan pelajaran bahwa di balik semua keteraturan pergerakan alam semesta tidak mungkin atau mustahil bergerak sendiri tanpa ada yang menggerakkan dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga tetap berputar atau beredar pada garis edar masing-masing satu sama lain tidak saling bertabrakan," jelas Ahmad.

Dengan demikian, lanjutnya, terbantahkanlah keyakinan sekelompok manusia yang tidak mengakui adanya Tuhan atau Ateis yang menyakini bahwa alam bergerak dengan sendirinya. Terpatahkan pula argumentasi orang musyrik yang meyakini keberbilangan Tuhan karena alam pasti hancur jika ada dua Tuhan apalagi banyak Tuhan dan Tuhan-Tuhan itu mempunyai kehendak yang berbeda dalam mengatur alam semesta ini.

"Mari kita tunduk kepada Allah yang mengatur harmonisasi dengan berbagi kasih kepada masyarakat yang membutuhkan dan membebaskan mereka dari orang dzolim karena Allah hadir dan ada di sisinya," ajaknya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1122 seconds (0.1#10.140)