Jejak Batavia Noord, Stasiun Pertama dan Tertua Cikal Bakal Pengembangan Jalur KRL Jakarta-Bogor

Sabtu, 17 April 2021 - 06:03 WIB
loading...
Jejak Batavia Noord, Stasiun Pertama dan Tertua Cikal Bakal Pengembangan Jalur KRL Jakarta-Bogor
Stasiun Batavia. Foto: wikipedia.org
A A A
JAKARTA - Stasiun pertama dan tertua di Jakarta adalah Stasiun Batavia Noord. Stasiun ini merupakan cikal bakal pengembangan jalur KRL Commuter Line Jakarta-Bogor (Batavia-Buitenzorg).

Berdasarkan Ensiklopedia Jakarta, Stasiun Batavia Noord berlokasi di belakang Museum Sejarah Jakarta. Sementara, menurut situs Arkeologi, lokasi Stasiun Batavia Noord berada di tempat yang saat ini dikenal Gedung Bank BNI 1946 di Jakarta Kota.
Baca juga: Selama Ramadhan Penumpang KRL Commuter Line Diizinkan Berbuka dalam Kereta

Dikutip dari jakartabytrain.com, Sabtu (17/4/2021), Stasiun Batavia Noord merupakan stasiun kecil yang rapi dan sedikit jalur, namun stasiun ini menjadi stasiun awal dalam pengembangan jalur kereta Jakarta dan Bogor. Pembangunan jalur kereta Jakarta-Bogor dilakukan oleh NIS (Nederland Indische Spoorweg Maatschappij) pada 1870.
Jejak Batavia Noord, Stasiun Pertama dan Tertua Cikal Bakal Pengembangan Jalur KRL Jakarta-Bogor

Bekas jembatan kereta di sekitar Stasiun Batavia NIS yang sekarang untuk jembatan penyeberangan orang. Foto: wikiwand.com

Pada awal abad ke-20, beberapa wilayah di selatan Jakarta mulai berkembang ditandai dengan pembangunan Weltevreden (Jakarta Pusat) dan dibangunnya kawasan Gondangdia, Menteng dan Kramat. Pembangunan tersebut berakibat pada berkembangnya kawasan Meester Cornelis (Jatinegara).

Karena perkembangan itu, kebutuhan menambah kapasitas jaringan kereta di Jakarta semakin terasakan. Kemudian, dimulailah pembangunan Stasiun Gambir, Manggarai, Kemayoran, Pasar Senen, Tanah Abang, serta Jatinegara.

Tidak hanya membangun stasiun baru, tapi disadari juga ada kebutuhan untuk melakukan elektrifikasi jalur kereta di Jakarta. Wacana elektrifikasi kereta di Jakarta didiskusikan pada 1917 oleh para ahli dari Staatsspoorwegen. Kemudian, mereka menyimpulkan elektrifikasi jalur kereta di Jakarta akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Baca juga: Sumur Tiga Rasa di Masjid Si Pitung, Begini Kisahnya

Tahap pertama elektrifikasi kereta pada 1923 dimulai dari jalur Tanjung Priok-Meester Cornelis (Jatinegara) yang elektrifikasinya selesai pada 24 Desember 1924. Pada hari perayaan ulang tahun ke-50 Staatsspoorwegen 6 April 1925, pemerintah Hindia Belanda meresmikan elektrifikasi jalur kereta dan membuka Stasiun Tanjung Priok sebagai stasiun baru.

Stasiun Tanjung Priok saat itu merupakan stasiun termegah di Asia Tenggara dan digunakan untuk melayani para penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok yang hendak menuju Jakarta. Tak heran, Stasiun Tanjung Priok juga dilengkapi dengan fasilitas penginapan dan restoran.

Pada 1 Mei 1927, elektrifikasi jalur kereta di Jakarta telah selesai dan Stasiun Jakarta Kota yang sempat ditutup pada 1926 mulai dioperasikan kembali pada 8 Oktober 1929. Pada 1930, elektrifikasi pada jalur Jakarta dan Bogor juga telah selesai. Pengoperasian KRL di Jakarta merupakan tonggak dimulainya sistem transportasi massal modern yang pertama di Asia.
Baca juga: 26 Hari di Batavia, Jejak Terakhir Pangeran Diponegoro di Tanah Jawa
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0981 seconds (0.1#10.140)