"Acara buka puasa bersama di lembaga pemerintah, lembaga swasta, masjid, musala, dan tempat lainnya, ditiadakan," tulis Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam surat edarannya, Kamis (8/4/2021).
Baca juga: PPKM di Depok Diperpanjang, Indikator Status Zona Merah Diperketat
Idris mengatakan, larangan buka puasa bersama di musala, masjid, instansi pemerintah serta swasta, bertujuan untuk memastikan pencegahan penularan Covid-19.
Meski begitu, Idris memperbolehkan salat tarawih di masjid atau musala dengan ketentuan jumlah jamaah paling banyak 50 persen dari kapasitas tempat ibadah. Kemudian jarak antarjamaah diatur minimal satu meter.
Baca Juga:
Jamaah salat tarawih wajib mengenakan masker dan membawa perlengkapan ibadah sendiri. Jamaah juga harus merupakan warga setempat yang dapat diidentifikasi status kesehatannya, dan tidak sedang dalam status positif aktif Covid-19.
Baca juga: Sahur On the Road Dilarang, Polda Metro Jaya Lakukan Penyekatan dan Patroli Besar-besaran
"Bagi yang sedang flu, batuk, khususnya warga lanjut usia yang kurang sehat, sebaiknya salat di rumah saja," imbaunya.
Selanjutnya, pengurus masjid dan musala harus menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun atau hand-sanitizer, melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala minimal 3 hari sekali.
Baca juga: Pemerintah Izinkan Tarawih dan Salat Ied Berjamaah di Tengah Pandemi
Bacaan surat dalam salat tarawih hendaknya menggunakan surat-surat pendek atau ayat-ayat lain maksimal 3 ayat. Demikian juga dengan ceramah shalat tarawih maksimal 10 menit.
"Tidak melakukan kegiatan bersalaman setelah salat. Kegiatan ibadah di masjid dan musala dibatasi maksimal hingga 21.00 WIB," pungkasnya.
(thm)