Permukaan Tanah Retak, Longsor Intai Area Makam COVID-19 di Tangsel

Rabu, 24 Februari 2021 - 06:14 WIB
loading...
Permukaan Tanah Retak,...
Longsor mengancam keberadaan lahan pemakaman COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Okezone/Hambali
A A A
TANGERANG SELATAN - Longsor mengancam keberadaan lahan pemakaman COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Area pemakaman yang terancam longsor berada di titik paling ujung dari makam khusus COVID-19.

Posisi letaknya berbatasan langsung dengan aliran Kali Angke. Tinggi lahan makam itu berada sekitar 7 meter dari permukaan kali. Retakan sepanjang 50 meter terlihat jelas membelah permukaan lahan di lokasi.

Disebutkan, terdapat sekira 20 makam yang terancam turut terbawa longsoran tanah. Jarak antara permukaan yang terbelah dengan keberadaan makam sendiri hanya sekitar 1 meter. (Baca juga; Wartawan Dianiaya saat Liputan di Kejari, GenTangsel: Saling Evaluasi )

"Retakannya sepanjang sekira 50 meter, lokasinya berdekatan sama aliran kali angke. Di situ ada sekitar 20-an makam, jadi jaraknya cuma 1 meteran dari permukaan lahan yang terbelah longsor itu," terang Kepala Seksi Pemakaman Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel, Nazmuddin, Selasa (23/02/21).

Dia menjelaskan, beberapa permukaan lahan di tepian kali itu telah lebih dulu mengalami retakan hingga berakibat longsor. Kini retakan kembali terlihat di permukaan lahan tersebut.

Menurut dia, kondisi demikian terjadi setelah hujan lebat turun mengguyur beberapa hari kemarin. "Iya itu kejadian setelah hujan lebat kemarin ya," ucapnya. (Baca juga; Satpol PP Tangsel Razia Tempat Pijat Terselubung, Dinas Pariwisata Tunggu Laporan )

Nazmuddin menambahkan, Wali Kota Airin Rachmi Diany telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk segera menormalisasi Kali Angke. Termasuk meminta izin untuk membangun turap guna mencegah longsoran.

"Ibu Wali Kota sudah berkoordinasi dengan BBWSCC, karena itu kewenangan mereka. Tim BBWSCC juga sudah datang ke lokasi. Rencananya itu nanti akan diturap oleh Dinas PU (Pekerjaan Umum)," terang Nazmuddin.

Namun dikatakan dia, pembangunan turap belum bisa dipastikan kapan terealisasikan waktunya. Namun sementara ini, pihak Dinas PU telah menjadwalkan pemasangan cerucuk bambu yang diperkuat karung berisi pasir atau tanah.

"Sementara ini waktu saya hubungi dinas PU katanya mau dipasang cerucuk bambu, pakai karung pasir, biar nggak meluas longsorannya," ungkapnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)