Begini Kesiapan BPBD DKI Jakarta Antisipasi Banjir Ibu Kota

Minggu, 14 Februari 2021 - 05:15 WIB
loading...
Begini Kesiapan BPBD DKI Jakarta Antisipasi Banjir Ibu Kota
BPBD DKI Jakarta telah melakukan sejumlah kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi terjadi sekira bulan Februari 2021.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah melakukan sejumlah kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi terjadi sekira bulan Februari 2021. Termasuk memasang tanda dan arah lokasi pengungsian banjir di 267 wilayah Kelurahan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan, telah mengeluarkan buku panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir bagi masyarakat sebanyak 33.311 buku dan dibagikan kepada pengurus RT/RW. Masyarakat juga dapat mengunduh buku panduan tersebut melalui https://bit.ly/PanduanKesiapsiagaanMenghadapiBanjirJakarta. Selain itu, BPBD Provinsi DKI Jakarta juga telah membagikan buku pedoman pengendalian banjir bagi Organisasi Perangkat Daerah, Lembaga Usaha, dan Relawan sebanyak 611 buku.

"Panduan tersebut berisi penjelasan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, mulai dari saat tidak terjadi banjir (tas siaga bencana), jika sudah ada potensi banjir, pada saat terjadi banjir, jika berada di lokasi pengungsian, dan setelah banjir. Harapannya, masyarakat dapat lebih siap, meskipun personel dan pendukung lainnya juga kita kerahkan," kata Sabdo.

BPBD Provinsi DKI Jakarta juga telah memasang tanda dan arah lokasi pengungsian di 267 wilayah Kelurahan. Adapun rincian jumlah lokasi pengungsian dan kapasitasnya sebagai berikut: Jakarta Pusat sebanyak 183 lokasi dengan kapasitas 27.393 pengungsi; Jakarta Barat 414 lokasi dengan kapasitas 64.919 pengungsi; Jakarta Selatan 260 lokasi dengan kapasitas 18.175 orang.

Jakarta Utara 129 lokasi dengan kapasitas 22.850 orang dan Jakarta Timur 257 lokasi dengan kapasitas 39.599.

Menurut Sabdo, BPBD DKI Jakarta juga telah menetapkan layout penempatan tenda pengungsi dengan protokol kesehatan COVID-19, yakni memisahkan tenda pengungsi umum, tenda kelompok rentan (ibu hamil, lansia), dan tenda kontak erat/suspek COVID-19. Pada lokasi pengungsian juga disiapkan area skrining kesehatan, area swab, dan toilet.

"Untuk mengantisipasi penumpukan pengungsi, lurah dan camat menyiapkan lokasi pengungsi alternatif sebanyak 2 – 3 kali lipat dari lokasi pengungsian yang ada," tegasnya. Pemprov DKI Jakarta juga menyiagakan petugas kesehatan/relawan kesehatan, Gugus Tugas Kota/Kecamatan/Kelurahan/RT/RW, melakukan sterilisasi lokasi pengungsian secara teratur menggunakan disinfektan, menyediakan hand sanitizer/tempat cuci tangan dilengkapi tandon air dan sabun.

BPBD DKI Jakarta telah menyerahkan peralatan pendukung untuk 6 wilayah Kota/Kabupaten berupa pelampung dan perahu karet. Telah dilakukan pula Simulasi Kampung Tangguh Bencana agar masyarakat benar-benar siap mengantisipasi bencana pada musim hujan di tengah pandemi COVID-19.

Tak hanya itu, BPBD Provinsi DKI Jakarta juga berkolaborasi dengan BNPB, TNI, Polri, dan Relawan, di antaranya melaksanakan tactical floor game (simulasi gladi posko) dengan skenario banjir yang telah ditetapkan dan melaksanakan apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan."Melibatkan 1.144 personel TNI, 1.069 personel Polri, dan 1.117 personel dari 73 komunitas/lembaga," tutupnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1487 seconds (0.1#10.140)