Rumah Sakit Nyaris Penuh, DKI Tetap Layani Pasien Covid-19 dari Luar Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dipastikan tetap melayani pasien Covid-19 yang berasal dari luar Jakarta, meskipun saat ini kondisi rumah sakit rujukan di Ibu Kota sudah nyaris penuh.
"Kondisi rumah sakit Jakarta itu penuh salah satunya disebabkan memang 27-30 persen itu diisi oleh warga non-Jakarta. Karena dalam melayani kami tidak pernah membedakan apa warga Jakarta atau non-Jakarta, semua adalah saudara kita, keluarga besar kita, bangsa Indonesia," ujar Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza), Selasa (19/1/2021).
Ariza memastikan Pemprov DKI tidak akan memberlakukan kriteria atau syarat bagi pasien Covid-19 yang berasal dari luar Jakarta guna mendapatakan perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 Jakarta.
"Siapa saja, dari daerah mana yang masuk di Jakarta kita harus tolong dan bantu. Jadi Pak Gubbernur, saya, seluruh jajaran tidak pernah membedakan dari daerah mana, asli orang mana, punya uang enggak punya uang, semuanya sama," tutur dia.
Ariza juga memastikan pasien Covid-19 dari luar Jakarta tetap akan diberikan pelayanan terbaik. Namun DKI juga memerlukan dukungan dari pemda penyanggah Ibu Kota.
"Enggak akan cukup kalau kita Jakarta meningkatkan terus berbagai fasilitas tapi daerah lain enggak dapat dukungan. Kami juga Pemprov Jakarta perlu mendapat dukungan. Selama ini kami terima kasih mendapat dukungan dari pemerintah pusat, mudah-mudahan bisa menambah dukungan terkait faskes
Kami harap ada peningkatan bagi daerah di Bodetabek," imbuhnya.
Menurut Ariza, Pemprov DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna meminta pemerintah daerah di kota penyanggah untuk memperbanyak bed occupancy rate (BOR) bagu pasien Covid-19.
"Lewat pemerintah pusat nanti akan mengkoordinasikan perlunya dukungan bantuan bagi daerah-daerah selain Jakarta agar dapat juga mempersiapkan rumah sakit, tempat tidur, ICU dan faskes lainnya," tukasnya.
Diketahui, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota sudah mencapai 87%. Sebanyak 30% kapasitas rumah sakit tersebut diisi oleh pasien yang berasal dari luar Ibu Kota.
Pemprov DKI Jakarta juga menyebut tingkat keterisian ruang intensive care unit (ICU) mencapai 82%. Dinkes DKI menyiapkan 1.063 ruang ICU dan telah digunakan total pasien ICU sebanyak 871 orang.
Baca Juga
"Kondisi rumah sakit Jakarta itu penuh salah satunya disebabkan memang 27-30 persen itu diisi oleh warga non-Jakarta. Karena dalam melayani kami tidak pernah membedakan apa warga Jakarta atau non-Jakarta, semua adalah saudara kita, keluarga besar kita, bangsa Indonesia," ujar Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza), Selasa (19/1/2021).
Ariza memastikan Pemprov DKI tidak akan memberlakukan kriteria atau syarat bagi pasien Covid-19 yang berasal dari luar Jakarta guna mendapatakan perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 Jakarta.
"Siapa saja, dari daerah mana yang masuk di Jakarta kita harus tolong dan bantu. Jadi Pak Gubbernur, saya, seluruh jajaran tidak pernah membedakan dari daerah mana, asli orang mana, punya uang enggak punya uang, semuanya sama," tutur dia.
Ariza juga memastikan pasien Covid-19 dari luar Jakarta tetap akan diberikan pelayanan terbaik. Namun DKI juga memerlukan dukungan dari pemda penyanggah Ibu Kota.
"Enggak akan cukup kalau kita Jakarta meningkatkan terus berbagai fasilitas tapi daerah lain enggak dapat dukungan. Kami juga Pemprov Jakarta perlu mendapat dukungan. Selama ini kami terima kasih mendapat dukungan dari pemerintah pusat, mudah-mudahan bisa menambah dukungan terkait faskes
Kami harap ada peningkatan bagi daerah di Bodetabek," imbuhnya.
Menurut Ariza, Pemprov DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna meminta pemerintah daerah di kota penyanggah untuk memperbanyak bed occupancy rate (BOR) bagu pasien Covid-19.
"Lewat pemerintah pusat nanti akan mengkoordinasikan perlunya dukungan bantuan bagi daerah-daerah selain Jakarta agar dapat juga mempersiapkan rumah sakit, tempat tidur, ICU dan faskes lainnya," tukasnya.
Diketahui, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota sudah mencapai 87%. Sebanyak 30% kapasitas rumah sakit tersebut diisi oleh pasien yang berasal dari luar Ibu Kota.
Pemprov DKI Jakarta juga menyebut tingkat keterisian ruang intensive care unit (ICU) mencapai 82%. Dinkes DKI menyiapkan 1.063 ruang ICU dan telah digunakan total pasien ICU sebanyak 871 orang.
(thm)