Pasien OTG Tidak Perlu Swab Ulang Usai Menjalani Isolasi Mandiri 14 Hari

Selasa, 05 Januari 2021 - 16:51 WIB
loading...
Pasien OTG Tidak Perlu Swab Ulang Usai Menjalani Isolasi Mandiri 14 Hari
Relawan memberikan makanan kepada pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Foto/Dok/SINDOphoto
A A A
DEPOK - Pasien Covid-19 orang tanpa gejala (OTG) yang sudah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, tidak harus menjalani tes usap ulang. Aturan ini sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5.

“Untuk OTG, kalau sudah isolasi maka tidak perlu swab ulang jika selama dipantau tidak ada gejala. Karena sudah sesuai pedoman revisi lima,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa (5/1/2021). (Baca juga: Pemerintah Disarankan Ubah Sistem Pengendalian Covid-19, Terapkan Karantina dan Beri Jaminan Hidup)

Dalam aturan itu, dijelaskan bahwa OTG yang melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 tidak diperlukan melakukan swab. Pasien OTG tersebut hanya perlu menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Jika muncul gejala selama proses isolasi, maka pasien langsung menjalani tes swab. Sedangkan, apabila hingga karantina selesai tidak terlihat adanya gejala Covid-19, maka pemantauan terhadap pasien bisa dinyatakan selesai. (Baca juga: Update Corona: 779.548 Positif, 645.746 Sembuh, 23.109 Meninggal)

Sementara itu, terkait dengan okupansi tempat tidur di rumah sakit di Kota Depok, Dadang menyebut saat ini sudah di atas 80 persen. Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah sesuai dengan arahan Wali Kota Depok. Di antaranya, menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit. (Baca juga: Pusat Studi Jepang UI Resmi Menjadi Lokasi Isolasi OTG Covid-19)

“Sudah koordinasi dengan Pak Dinkes Provinsi Jawa Barat dan juga dengan RS UI, Insyaallah akan dibahas untuk penambahan kapasitas. Di beberapa rumah sakit juga sudah menambah kapasitas seperti kemarin Hermina sudah menambah 8 bed dan RSUD akan menambah 6 bed,” tukasnya.

Penyebaran Covid-19 di Kota Depok saat ini lebih banyak terjadi di klaster keluarga. Penyebabnya karena tingginya pergerakan individu. “Saat ini memang yang terjadi pada kondisi perilaku warga, di mana seperti sudah normal,” pungkasnya. (Baca juga: Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Tangsel Meledak, Petugas Pemakaman Kewalahan)

(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1713 seconds (0.1#10.140)