Kasus Covid-19 di Depok Melonjak, BOR Rumah Sakit Naik
loading...
A
A
A
DEPOK - Kasus Covid-19 di Kota Depok kembali melonjak. Puncak lonjakan kasus Covid-19 diprediksi terjadi dua pekan mendatang.
“Pada hari kemarin penambahan dalam satu hari 225 kasus baru dengan positivity rate 17 dan fatality ratenya 0,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, Rabu (30/11/2022).
Saat ini bed occupancy ratio (BOR) di RSUD Kota Depok sudah mencapai 24 persen untuk ruang isolasi. Angka ini mengalami kenaikan sekitar 5% dari semula hanya 18-20 %. Namun demikian, BOR saat ini dianggap masih terkendali.
Pemkot Depok sudah menyiapkan RSUD Anugerah Sehat Afia (ASA) dan RSUD Khidmad Sehat Aifat (KISA) sebagai rujukan. “Termasuk juga kesiapan managemen penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota. Untuk satgas mulai di-push kembali,” katanya.
Puncak lonjakan kasus Covid-19 di Kota Depok, kata dia, diprediksi terjadi dua pekan lagi. Oleh karena itu, pihaknya mulai melakukan antisipasi, seperti peningkatan tracing dan testing.
“Kita sudah rapat koordinasi juga, termasuk untuk melakukan vaksin,” tandasnya.
Dadang menyebut ada sejumlah faktor yang menyababkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Depok. Salah satunya, warga mulai abai terhadap protokol kesehatan hingga banyak kegiatan yang digelar komunitas.
“Warga juga sudah merasa biasa saja, namun tiba-tiba kena,” katanya.
Kota Depok saat ini masih memberlakukan PPKM Level 1. Setiap rekomendasi kegiatan harus memperhatikan prokes.
“Sekarang banyak kegiatan komunitas, tapi dibatasi minimal 1.000 orang. Kemarin mungkin kita terlena, atau menganggap sudah biasa hingga terjadi lonjakan,” tutupnya.
“Pada hari kemarin penambahan dalam satu hari 225 kasus baru dengan positivity rate 17 dan fatality ratenya 0,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, Rabu (30/11/2022).
Saat ini bed occupancy ratio (BOR) di RSUD Kota Depok sudah mencapai 24 persen untuk ruang isolasi. Angka ini mengalami kenaikan sekitar 5% dari semula hanya 18-20 %. Namun demikian, BOR saat ini dianggap masih terkendali.
Pemkot Depok sudah menyiapkan RSUD Anugerah Sehat Afia (ASA) dan RSUD Khidmad Sehat Aifat (KISA) sebagai rujukan. “Termasuk juga kesiapan managemen penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota. Untuk satgas mulai di-push kembali,” katanya.
Puncak lonjakan kasus Covid-19 di Kota Depok, kata dia, diprediksi terjadi dua pekan lagi. Oleh karena itu, pihaknya mulai melakukan antisipasi, seperti peningkatan tracing dan testing.
“Kita sudah rapat koordinasi juga, termasuk untuk melakukan vaksin,” tandasnya.
Dadang menyebut ada sejumlah faktor yang menyababkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Depok. Salah satunya, warga mulai abai terhadap protokol kesehatan hingga banyak kegiatan yang digelar komunitas.
“Warga juga sudah merasa biasa saja, namun tiba-tiba kena,” katanya.
Kota Depok saat ini masih memberlakukan PPKM Level 1. Setiap rekomendasi kegiatan harus memperhatikan prokes.
“Sekarang banyak kegiatan komunitas, tapi dibatasi minimal 1.000 orang. Kemarin mungkin kita terlena, atau menganggap sudah biasa hingga terjadi lonjakan,” tutupnya.
(thm)