Booming Tanaman Hias, Sehari Warga Depok Ini Bisa Dapat Cuan Puluhan Juta Rupiah
loading...
A
A
A
DEPOK - Tak terasa pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan 10 bulan. Selama itu, warga pun banyak menyalurkan hobi mereka karena lebih banyak berada di rumah.
Tanaman hias kini sedang menjadi hobi baru masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Namun siapa sangka, dari sekadar hobi kini pemilik tanaman hias bisa meraih cuan berlimpah. (Baca juga: Tren Tanaman Hias, Tak Hanya di Pinggir Jalan tapi Juga di Pusat Perbelanjaan)
Seperti yang dirasakan M Agung Permana, warga Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Kota Depok. Agung mengaku sudah lama memiliki hobi tanaman hias. Dia pun tak menyangka kalau hobinya ini mendatangkan uang puluhan hingga ratusan juta setiap bulannya.
Bahkan, tanaman hias hasil budidayanya sudah melanglang buana hingga Eropa dan Amerika. Ide bisnis dari hobi ini juga bisa menjadi alternatif sumber pendapatan lain di tengah terpaan pandemi Covid-19.
Pria pemilik Galeri daddy.plantshouse itu memiliki banyak koleksi tanaman hias. Garasi rumahnya pun dijadikan sumber penghasilan baginya dan beberapa karyawannya. Agung menceritakan hobinya itu sudah dimiliki sejak masih duduk di bangku SMP.
Hanya saja dia baru berani membuka bisnis tanaman hias semenjak pandemi Covid-19. "Ini sudah satu tahunan tapi benar-benar aktif kayak di komersil baru beberapa bulan," ujarnya, Minggu (27/12/2020). (Baca juga: Perkuat Pengetahuan untuk Memulai Hobi Merawat Tanaman Hias)
Bermula dari hobinya hiking, Agung melihat banyak tumbuhan yang ada di alam. Dia merasakan kenyamanan dengan melihat tanaman liar. Agung juga mengaku sempat membawa beberapa jenis tanaman untuk dirawat.
Melihat potensi bisnis itu dia pun memutuskan untuk menjual tanaman yang dimilikinya. Selain itu, tanaman di garasinya pun sudah menumpuk dan sayang jika dibiarkan begitu saja.
"Sekadar hobi, lama-lama saya melihat peluang juga dari tanaman dan saya lihat tanaman dari dulu itu enggak mati dan berkembang terus," katanya.
Tanaman yang ada di galerinya dibandrol dengan harga paling murah Rp50 ribu. Namun ada juga tanaman miliknya yang harganya sampai ratusan juta. Bahkan ada tanaman yang dihargai tiap lembar daunnya. Seperti tanaman Janda Bolong atau Monstera Obliqua yang buming belakangan ini.
Tanaman koleksi milik Agung dari jenis ini laku dengan harga lebih dari Rp100 juta. "Iya itu yang paling mahal," katanya.
Bukan hanya tanaman jenis Monstera saja yang saat ini banyak diincar pembeli. Jenis tanaman lain yaitu Anturium dan Philodendron yang dulu juga sempat jadi primadona juga masih dicari. "Termasuk juga tanaman yang mahal dan sudah ada beberapa langganan yang beberapa ibu-ibu," tandasnya.
Menurut dia, bisnis tanaman hias ini cukup menjanjikan. Dia bisa mendapat keuntungan puluhan juta setiap harinya. Tanaman miliknya juga sudah sampai Eropa dan Australia.
"Biasanya banyak ke Eropa dan Amerika. Kebanyakan mereka yang DM ke admin kita. Saya punya pegawai dua . Yang bidang admin dan kontrol tanaman. Kalau kirim ke luar negeri dikirim sejak lima bulanan," bebernya.
Untuk perawatan, Agung menyebut bisa dilakukan denga mudah dan oleh siapa saja. Tidak ada perlakuan khusus antara tanaman mahal dengan yang tidak. Semua tanaman diberikan perhatian dan perawatan yang sama.
"Kita harus yakin, dengan merawat tanaman juga sebetulnya bisa menghilangkan stres di masa Pandemi ini," pungkasnya.
Tanaman hias kini sedang menjadi hobi baru masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Namun siapa sangka, dari sekadar hobi kini pemilik tanaman hias bisa meraih cuan berlimpah. (Baca juga: Tren Tanaman Hias, Tak Hanya di Pinggir Jalan tapi Juga di Pusat Perbelanjaan)
Seperti yang dirasakan M Agung Permana, warga Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Kota Depok. Agung mengaku sudah lama memiliki hobi tanaman hias. Dia pun tak menyangka kalau hobinya ini mendatangkan uang puluhan hingga ratusan juta setiap bulannya.
Bahkan, tanaman hias hasil budidayanya sudah melanglang buana hingga Eropa dan Amerika. Ide bisnis dari hobi ini juga bisa menjadi alternatif sumber pendapatan lain di tengah terpaan pandemi Covid-19.
Pria pemilik Galeri daddy.plantshouse itu memiliki banyak koleksi tanaman hias. Garasi rumahnya pun dijadikan sumber penghasilan baginya dan beberapa karyawannya. Agung menceritakan hobinya itu sudah dimiliki sejak masih duduk di bangku SMP.
Hanya saja dia baru berani membuka bisnis tanaman hias semenjak pandemi Covid-19. "Ini sudah satu tahunan tapi benar-benar aktif kayak di komersil baru beberapa bulan," ujarnya, Minggu (27/12/2020). (Baca juga: Perkuat Pengetahuan untuk Memulai Hobi Merawat Tanaman Hias)
Bermula dari hobinya hiking, Agung melihat banyak tumbuhan yang ada di alam. Dia merasakan kenyamanan dengan melihat tanaman liar. Agung juga mengaku sempat membawa beberapa jenis tanaman untuk dirawat.
Melihat potensi bisnis itu dia pun memutuskan untuk menjual tanaman yang dimilikinya. Selain itu, tanaman di garasinya pun sudah menumpuk dan sayang jika dibiarkan begitu saja.
"Sekadar hobi, lama-lama saya melihat peluang juga dari tanaman dan saya lihat tanaman dari dulu itu enggak mati dan berkembang terus," katanya.
Tanaman yang ada di galerinya dibandrol dengan harga paling murah Rp50 ribu. Namun ada juga tanaman miliknya yang harganya sampai ratusan juta. Bahkan ada tanaman yang dihargai tiap lembar daunnya. Seperti tanaman Janda Bolong atau Monstera Obliqua yang buming belakangan ini.
Tanaman koleksi milik Agung dari jenis ini laku dengan harga lebih dari Rp100 juta. "Iya itu yang paling mahal," katanya.
Bukan hanya tanaman jenis Monstera saja yang saat ini banyak diincar pembeli. Jenis tanaman lain yaitu Anturium dan Philodendron yang dulu juga sempat jadi primadona juga masih dicari. "Termasuk juga tanaman yang mahal dan sudah ada beberapa langganan yang beberapa ibu-ibu," tandasnya.
Menurut dia, bisnis tanaman hias ini cukup menjanjikan. Dia bisa mendapat keuntungan puluhan juta setiap harinya. Tanaman miliknya juga sudah sampai Eropa dan Australia.
"Biasanya banyak ke Eropa dan Amerika. Kebanyakan mereka yang DM ke admin kita. Saya punya pegawai dua . Yang bidang admin dan kontrol tanaman. Kalau kirim ke luar negeri dikirim sejak lima bulanan," bebernya.
Untuk perawatan, Agung menyebut bisa dilakukan denga mudah dan oleh siapa saja. Tidak ada perlakuan khusus antara tanaman mahal dengan yang tidak. Semua tanaman diberikan perhatian dan perawatan yang sama.
"Kita harus yakin, dengan merawat tanaman juga sebetulnya bisa menghilangkan stres di masa Pandemi ini," pungkasnya.
(thm)