Idris-Imam Komitmen Bangun SDM Depok yang Berbudaya dengan Basis Kebhinekaan
loading...
A
A
A
DEPOK - Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris dan calon wakilnya Imam Budi Hartono berkomitmen membangun sumber daya manusia Kota Depok yang berbudaya dengan berbasiskan kebhinekaan dan ketahanan keluarga.
Dia mengucapkan terima kasih pada seluruh stakeholder dan masyarakat yang telah memberikan banyak kontribusi terhadap pembangunan Depok.
“Yang sebagiannya sekarang tidak merasakan kemajuan Kota Depok, padahal kita semua telah merasakan kemajuan-kemajuan di Kota Depok selama ini,” kata Idris, Sabtu (5/12/2020). (Baca juga: Pulih dari Covid-19, Mohammad Idris Siap Habis-habisan di Debat Terakhir Malam Ini)
Dia juga menegaskan tidak benar Depok disebut intoleransi. “Tidak benar sama sekali konflik sosial. Dalam kategori baik pada 2019 independen yakni 1,78 indeks kerukunan umat beragama dalam kategori baik di tahun 2018 sebesar 3,084. Salah satu misi kami yaitu religius mewujudkan sumber daya manusia yang berbudaya berbasiskan kebhinekaan dan ketahanan keluarga,” ungkap Idris.
Dia juga sudah melakukan beberapa kegiatan-kegiatan tentang masalah bagaimana toleransi dan kebhinekaan di Kota Depok. Misalnya pembinaan forum pembauran bangsa dan memberikan hibah Jambore kebangsaan muda agama serta meningkatkan status kelembagaan organisasi terdepan. (Baca juga: Kampanye Daring di Pilkada Depok Belum Dimaksimalkan)
“Dan sekarang sudah kita ajukan raperda tentang penyelenggaraan kualitas kehidupan beragama warga Kota Depok dengan tetap menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan,” ujarnya.
Dia mengucapkan terima kasih pada seluruh stakeholder dan masyarakat yang telah memberikan banyak kontribusi terhadap pembangunan Depok.
“Yang sebagiannya sekarang tidak merasakan kemajuan Kota Depok, padahal kita semua telah merasakan kemajuan-kemajuan di Kota Depok selama ini,” kata Idris, Sabtu (5/12/2020). (Baca juga: Pulih dari Covid-19, Mohammad Idris Siap Habis-habisan di Debat Terakhir Malam Ini)
Dia juga menegaskan tidak benar Depok disebut intoleransi. “Tidak benar sama sekali konflik sosial. Dalam kategori baik pada 2019 independen yakni 1,78 indeks kerukunan umat beragama dalam kategori baik di tahun 2018 sebesar 3,084. Salah satu misi kami yaitu religius mewujudkan sumber daya manusia yang berbudaya berbasiskan kebhinekaan dan ketahanan keluarga,” ungkap Idris.
Dia juga sudah melakukan beberapa kegiatan-kegiatan tentang masalah bagaimana toleransi dan kebhinekaan di Kota Depok. Misalnya pembinaan forum pembauran bangsa dan memberikan hibah Jambore kebangsaan muda agama serta meningkatkan status kelembagaan organisasi terdepan. (Baca juga: Kampanye Daring di Pilkada Depok Belum Dimaksimalkan)
“Dan sekarang sudah kita ajukan raperda tentang penyelenggaraan kualitas kehidupan beragama warga Kota Depok dengan tetap menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan,” ujarnya.
(jon)