Rumah Sakit di Depok Penuh, Tempat Isolasi OTG Terpakai 50%
loading...
A
A
A
DEPOK - Ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Depok sudah mulai penuh. Salah satunya di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang sudah mencapai 80%.
āKeterisian tempat tidur (pasien COVID-19) selama seminggu ke belakang di atas 80%,ā kata Manajer Pengembangan Bisnis RS UI, Astrid Saraswaty, Rabu (25/11/2020). Pasien COVID-19 yang rawat inap didominasi oleh warga Depok.
Beberapa hari ini permintaan rujukan ke RSUI semakin banyak, terlebih bagi pasien yang butuh perawatan intensif. āSeringkali yang dibutuhkan adalah ruang rawat intensif yang jumlahnya memang terbatas. Jadi tidak sedikit permintaan rujukan yang tidak bisa kami terima,ā tukasnya.
Pihaknya sudah melakukan penambahan kapasitas. Namun, pasien COVID-19 terus berdatangan. āKami menambah kapasitas rawat inap pada akhir Oktober menjadi 63 tempat tidur, lalu bertahap jadi 80 tempat tidur, tapi keterisiannya sudah 80% lagi,ā paparnya.(Baca juga; Libur Panjang Akhir Tahun, Wagub DKI Imbau Warga Tetap di Rumah )
Penambahan kapasitas ini tak segampang membalikkan telapak tangan. Sebab, penambahan kapasitas harus diimbangi dengan ketersediaan jumlah tenaga medis yang mampu menangani kasus COVID-19. Pihaknya akan menambah 29 tempat tidur lagi secara bertahap.
āJika sudah dioperasikan, maka total ruang perawatan COVID-19 RSUI akan menjadi 109 tempat tidur. SDM tenaga kesehatan ini yang tidak mudah,ā paparnya. (Baca juga; Antisipasi Lonjakan Covid-19, Bogor Siapkan RS Darurat )
Sementara itu, untuk Wisma Makara UI hingga kini sudah 60 tempat tidur yang terpakai oleh pasien COVID-19 tanpa gejala. Total tempat tidur yang tersedia sebanyak 120.
āWisma Makara UI sudah ditempati per pekan ini dan per hari ini sudah sekitar 60 orang yang dirawat ke Wisma Makara. Kita berharap penanganan COVID-19 di Kota Depok tidak mengganggu konstelasi pilkada,ā katanya.
āKeterisian tempat tidur (pasien COVID-19) selama seminggu ke belakang di atas 80%,ā kata Manajer Pengembangan Bisnis RS UI, Astrid Saraswaty, Rabu (25/11/2020). Pasien COVID-19 yang rawat inap didominasi oleh warga Depok.
Beberapa hari ini permintaan rujukan ke RSUI semakin banyak, terlebih bagi pasien yang butuh perawatan intensif. āSeringkali yang dibutuhkan adalah ruang rawat intensif yang jumlahnya memang terbatas. Jadi tidak sedikit permintaan rujukan yang tidak bisa kami terima,ā tukasnya.
Pihaknya sudah melakukan penambahan kapasitas. Namun, pasien COVID-19 terus berdatangan. āKami menambah kapasitas rawat inap pada akhir Oktober menjadi 63 tempat tidur, lalu bertahap jadi 80 tempat tidur, tapi keterisiannya sudah 80% lagi,ā paparnya.(Baca juga; Libur Panjang Akhir Tahun, Wagub DKI Imbau Warga Tetap di Rumah )
Penambahan kapasitas ini tak segampang membalikkan telapak tangan. Sebab, penambahan kapasitas harus diimbangi dengan ketersediaan jumlah tenaga medis yang mampu menangani kasus COVID-19. Pihaknya akan menambah 29 tempat tidur lagi secara bertahap.
āJika sudah dioperasikan, maka total ruang perawatan COVID-19 RSUI akan menjadi 109 tempat tidur. SDM tenaga kesehatan ini yang tidak mudah,ā paparnya. (Baca juga; Antisipasi Lonjakan Covid-19, Bogor Siapkan RS Darurat )
Sementara itu, untuk Wisma Makara UI hingga kini sudah 60 tempat tidur yang terpakai oleh pasien COVID-19 tanpa gejala. Total tempat tidur yang tersedia sebanyak 120.
āWisma Makara UI sudah ditempati per pekan ini dan per hari ini sudah sekitar 60 orang yang dirawat ke Wisma Makara. Kita berharap penanganan COVID-19 di Kota Depok tidak mengganggu konstelasi pilkada,ā katanya.
(wib)