Jejak Cai Changpan, Gembong Narkoba yang Punya Banyak Aset dan Usaha di Bogor Barat
loading...
A
A
A
BOGOR - Cai Changpan, gembong narkoba terpidana mati yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Tangerang dan ditemukan tewas gantung diri Hutan Jasinga, Bogor, ternyata memiliki banyak aset dan usaha.
Untuk mengelabui bisnis ilegalnya, Cai Changpan banyak menggunakan nama samaran, mulai dari Antoni, Yongapan, hingga Cai Ji Fan. Setidaknya jika menelusuri jejak pelariannya dari Lapas Kelas 1 Kota Tangerang, Cai Changpan terendus di dua kecamatan di Bogor Barat, yakni Tenjo dan Jasinga. (Baca juga: Buronan Cai Changpan Ditemukan Tewas Gantung Diri di Hutan Jasinga)
Gembong narkoba asal Tiongkok kabur ke dua kecamatan di Bogor Barat, itu karena memiliki riwayat hidup yang melekat dengan wilayah tersebut. Selain istri, Cai Changpan juga memiliki beberapa bidang tanah dan usaha yang lokasinya cukup jauh dari hiruk-pikuk atau aktivitas warga, yakni hutan dan pegunungan.
Seperti lokasi persembunyian yang menjadi akhir pelarian juga hidupnya, yakni pabrik pengolahan ban bekas di Kampung Cikidung, Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Bekas pabrik pengolahan ban bekas itu sebelum digerebek dan sempat ditemukan puluhan kilogram sabu pada 2015, merupakan salah satu aset yang dimiliki Cai Changpan.
Kepala Desa Koleang, Abdul Rohman, menuturkan, lokasi tempat ditemukan Cai Changpan cukup terpencil dan lumayan jauh atau sekitar dua kilometer dari jalan utama. Bahkan, akses jalan menuju bekas pabrik pengolahan ban itu persis berbatasan dengan wilayah Banten. (Baca juga: Tim Forensik RS Polri Kramat Jati Sebut Jenazah Chai Cangpan Sudah Membusuk)
Abdul menuturkan, sesaat sebelum ditemukan tewas yang versi kepolisian gantung diri, pihaknya sempat mendapat informasi dari warga bahwa di sekitar lokasi ada ambulans juga kendaraan petugas."Memang di situ ada jalan kabupaten yang sudah jelek rusak. Masuknya perbatasan desa, hutan. Jadi kemarin itu tiba-tiba saja ada ambulans datang ke sini," kata Abdul.
Tanpa membuang waktu, Abdul langsung menuju ke lokasi untuk memastikan kedatangan ambulans tersebut. Setibanya di lokasi, saat itu mayat Cai Changpan sudah dalam keadaan terbungkus kantung jenazah dan dievakuasi ke mobil ambulans.Lantaran tak bisa masuk, ia hanya bisa melihat proses penggeledahan di lokasi gudang pengolahan ban bekas dari kejauhan. Abdul menyebut bahwa saat itu polisi turut membawa salah seorang satpam yang disebut-sebut sebagai saksi.
"Satpam yang dibawa itu warga saya. Pabrik itu sebenarnya sudah tutup, tapi satpam ini kebetulan punya peliharaan ayam, kandang ayam di sana. Jadi pas dibawanya ke tempat kejadian perkara (TKP) kebetulan ada dia. Namanya Oka (25), Dia keamanan biasa di situ, cuman sudah nggak aktif. Semoga saja dia enggak terlibat dengan masalah ini. Dia asli warga desa sini," tuturnya.
Untuk mengelabui bisnis ilegalnya, Cai Changpan banyak menggunakan nama samaran, mulai dari Antoni, Yongapan, hingga Cai Ji Fan. Setidaknya jika menelusuri jejak pelariannya dari Lapas Kelas 1 Kota Tangerang, Cai Changpan terendus di dua kecamatan di Bogor Barat, yakni Tenjo dan Jasinga. (Baca juga: Buronan Cai Changpan Ditemukan Tewas Gantung Diri di Hutan Jasinga)
Gembong narkoba asal Tiongkok kabur ke dua kecamatan di Bogor Barat, itu karena memiliki riwayat hidup yang melekat dengan wilayah tersebut. Selain istri, Cai Changpan juga memiliki beberapa bidang tanah dan usaha yang lokasinya cukup jauh dari hiruk-pikuk atau aktivitas warga, yakni hutan dan pegunungan.
Seperti lokasi persembunyian yang menjadi akhir pelarian juga hidupnya, yakni pabrik pengolahan ban bekas di Kampung Cikidung, Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Bekas pabrik pengolahan ban bekas itu sebelum digerebek dan sempat ditemukan puluhan kilogram sabu pada 2015, merupakan salah satu aset yang dimiliki Cai Changpan.
Kepala Desa Koleang, Abdul Rohman, menuturkan, lokasi tempat ditemukan Cai Changpan cukup terpencil dan lumayan jauh atau sekitar dua kilometer dari jalan utama. Bahkan, akses jalan menuju bekas pabrik pengolahan ban itu persis berbatasan dengan wilayah Banten. (Baca juga: Tim Forensik RS Polri Kramat Jati Sebut Jenazah Chai Cangpan Sudah Membusuk)
Abdul menuturkan, sesaat sebelum ditemukan tewas yang versi kepolisian gantung diri, pihaknya sempat mendapat informasi dari warga bahwa di sekitar lokasi ada ambulans juga kendaraan petugas."Memang di situ ada jalan kabupaten yang sudah jelek rusak. Masuknya perbatasan desa, hutan. Jadi kemarin itu tiba-tiba saja ada ambulans datang ke sini," kata Abdul.
Tanpa membuang waktu, Abdul langsung menuju ke lokasi untuk memastikan kedatangan ambulans tersebut. Setibanya di lokasi, saat itu mayat Cai Changpan sudah dalam keadaan terbungkus kantung jenazah dan dievakuasi ke mobil ambulans.Lantaran tak bisa masuk, ia hanya bisa melihat proses penggeledahan di lokasi gudang pengolahan ban bekas dari kejauhan. Abdul menyebut bahwa saat itu polisi turut membawa salah seorang satpam yang disebut-sebut sebagai saksi.
"Satpam yang dibawa itu warga saya. Pabrik itu sebenarnya sudah tutup, tapi satpam ini kebetulan punya peliharaan ayam, kandang ayam di sana. Jadi pas dibawanya ke tempat kejadian perkara (TKP) kebetulan ada dia. Namanya Oka (25), Dia keamanan biasa di situ, cuman sudah nggak aktif. Semoga saja dia enggak terlibat dengan masalah ini. Dia asli warga desa sini," tuturnya.