Pelajar Jangan Mau Dijadikan Kambing Hitam dalam Aksi Demo

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 16:40 WIB
loading...
Pelajar Jangan Mau Dijadikan Kambing Hitam dalam Aksi Demo
Puluhan pelajar yang hendak ikut demo digelandang polisi. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Polisi meminta pelajar agar tidak terlibat aksi-aksi demo dan jangan mau dimanfaatkan untuk berbuat kerusuhan.

Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto, mengatakan, polisi mengamankan ratusan pelajar di wilayah Jakarta Selatan yang hendak terlibat aksi demo.

Sejauh ini, mereka mengaku hanya ikut-ikutan karena menerima ajakan di media sosial. Padahal, mereka tidak tahu apa yang tengah didemokan tersebut. (Baca juga: Cegah Pelajar Demo, Polres Undang Sudin Pendidikan dan Kepsek se Jakarta Selatan)

Maka itu, kata dia, polisi menduga ada pihak yang memprovokasi agar pelajar terlibat demo dan berbuat kerusuhan. Pihak itu diduga hendak memanfaatkan para pelajar dan menjadikan mereka sebagai kambing hitam.

"Sebab, dari sejumlah kasus keributan itu terlihat adik-adik ini yang memunculkan pertama, makanya jangan sampai adik-adik ini dimanfaatkan pihak yang tak bertanggung jawab, dijadikan kambing hitam, menjadi korban provokasi, apalagi melakukan tindak pidana," ujarnya pada wartawan, Jumat (16/10/2020).



Polisi bakal terus melakukan razia sebagai tindak pencegahan tersebut. Para siswa yang diamankan karena hendak ke lokasi demo tentunya bakal dilakukan pembinaan dan edukasi sebelum dikembalikan ke orangtuanya.

"Lalu, data dari siswa yang diamankan itu kami ada lengkap dan detil, saat sudah diingatkan dan ada yang diamankan lebih dari 2-3 kali. Ini perlu perhatian khusus, karena tidak bisa dengan pembinaan biasa saja," tuturnya. (Baca juga: Jangan Eksploitasi Pelajar untuk Demo Tolak UU Cipta Kerja)

Adapun pelajar yang membandel bakal diberikan pembinaan khusus dengan pihak Sudin Pendidikan Jaksel dan sekolahnya, termasuk orang tuanya. Di samping itu, polisi juga bakal terus melakukan rapid test pada pelajar yang diamankan guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Rapid test tetap dilaksanakan ke depan mengingat ada yang sampai reaktif kan saat diamankan. Lalu, jangan sampai saat ada yang reaktif pulang ke rumahnya malah menyebar itu, makanya kita langsung memutus dan membawa ke Wisma Atlit," pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1963 seconds (0.1#10.140)