Pemasukan Jeblok, Hotel Sifaana Depok Buka Pintu untuk Tempat Isolasi OTG

Selasa, 22 September 2020 - 22:34 WIB
loading...
Pemasukan Jeblok, Hotel Sifaana Depok Buka Pintu untuk Tempat Isolasi OTG
Sebanyak 50 kamar Hotel Sifaana Kota Depok telah dipersiapkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan. Foto: SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Sebanyak 50 kamar Hotel Sifaana Kota Depok telah dipersiapkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan. Hotel yang terletak di Jalan Margonda itu sudah bersedia menjadikan kamarnya sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Manager Hotel Sifaana, April, mengatakan, manajemen telah melakukan pengajuan kepada pemerintah melalui PHRI Jawa Barat. Saat ini manajemen masih menunggu respons balik dari pemerintah.

“Ya betul, yang mengajukan dari perusahaan sekitar 3-4 hari lalu. Dari PHRI Jawa Barat mengajukan ke kita. Kita isi data-datanya bersedia, gitu,” ujar April, Selasa (22/9/2020). (Baca juga: ali Kota Depok Sebut Belum Ada Hotel Bersedia Jadi Tempat Isolasi )

Alasan manajemen meneriwa tawaran tersebut berkaitan dengan merosotnya okupansi hotel yang hanya 15 persen saja saat ini. Sedangkan untuk biaya operasional tetap harus dikeluarkan.

Dengan segala pertimbangan, akhirnya pihak manajemen memutuskan untuk menjadikan 50 kamar Hotel Sifaana sebagai tempat isolasi. (Baca juga: Ini Alasan Hotel di Depok Tak Bersedia Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien COVID-19)

Harga sewa per kamar di hotel tersebut Rp300 ribu. Semenjak Juli terjadi penurunan drastis pengunjung. Untuk alasan menutupi biaya operasional maka manajemen memutuskan kamar hotel jadi tempat isolasi.

“Iya (untuk pemasukan). Sekarang ini kan kita rugi untuk operasional, bayar karyawan. Sudah turun jauh, hancur, okupansinya, cuma 15 persen sekarang. Januari dan Februari masih mending. Tapi kesananya sudah ancur. Maret kita sudah tutup, pertengahan Maret sampe Juli,” katanya.

Saat ini manajemen masih menunggu keputusan dari pemerintah apakah hotelnya diberi izin atau tidak. Tetapi manajemen hanya bersedia menerima pasien dengan gejala ringan saja.

“Sampai saat ini belum (diputuskan). Kayak OTG itu kita masih berani mau terima, cuma APD-nya yang sulit,” pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)