Kejari Depok Dalami Dugaan Korupsi Skandal Cuci Nilai Rapor di SMPN 19 Depok

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:25 WIB
loading...
Kejari Depok Dalami...
Kejaksaan Negeri Depok tengah menelusuri informasi terkait manipulasi nilai rapor yang diduga dilakukan oleh aparatur sipil negara (ASN) di SMP Negeri 19 Depok. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
DEPOK - Kejaksaan Negeri Depok tengah menelusuri informasi terkait manipulasi nilai rapor yang diduga dilakukan oleh aparatur sipil negara (ASN) di SMP Negeri 19 Depok. Kejaksaan tidak segan menindak jika terbukti adanya tindak pidana korupsi berupa dugaan gratifikasi atau suap dalam peristiwa tersebut.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Depok, Muhammad Arief Ubaidillah mengatakan pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk mendalami dugaan manipulasi nilai rapor yang diduga dilakukan oleh ASN.



"Tentu kami akan mendalami skandal manipulasi (katrol nilai rapor) ini," ujar Ubaidillah, Kamis (18/7/2024).

Ubay menegaskan penelaahan dilakukan untuk mengetahui adanya indikasi unsur pidana dalam skandal tersebut, terutama terkait tindak pidana korupsi berupa dugaan gratifikasi atau suap akan menindaklanjutinya.

"Tujuan telaah ini adalah untuk memberikan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan apakah informasi manipulasi nilai rapor yang diduga dilakukan ASN layak diteruskan ke seksi tindak pidana khusus guna dilakukan proses hukum," jelas Ubay.

Ubay menegaskan bahwa pihaknya tidak pandang bulu saat mendalami skandal tersebut.

"Jika hasil telaah ada indikasi ada unsur pidana, sebagaimana kewenangan kejaksaan tentu kami akan menindak tegas pelakunya sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.

Tidak hanya SMPN 19, jika nantinya ditemukan informasi yang sama di sekolah lainnya kejaksaan juga tidak akan segan melakukan penindakan.

"Tidak menutup kemungkinan jika ditemukan sekolah lain pada SMP Depok yang memanipulasi nilai rapor kami akan menindaklanjutinya," jelasnya.

Ubay juga menambahkan bahwa masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam melaporkan segala bentuk kecurangan atau penyimpangan yang terjadi di lingkungan pendidikan.



"Partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga integritas dan kualitas pendidikan. Kami juga mengimbau para pendidik dan pejabat di lingkungan pendidikan untuk bekerja dengan jujur dan profesional," pungkas Ubay.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)