JPM Tanah Abang Kurang Berfungsi, Wawako Jakpus Singgung soal Pengorbanan

Jum'at, 03 Mei 2019 - 19:43 WIB
JPM Tanah Abang Kurang Berfungsi, Wawako Jakpus Singgung soal Pengorbanan
JPM Tanah Abang Kurang Berfungsi, Wawako Jakpus Singgung soal Pengorbanan
A A A
JAKARTA - Jelang bulan puasa Ramadhan, kawasan Tanah Abang , Jakarta Pusat, kembali penuh sesak sehingga membuat arus lalu lintas macet parah. Munculnya kembali kemacetan di Tanah Abang ini juga dianggap akibat ketidaktegasan petugas di lapangan.

Wakil Wali Kota (Wawako) Jakarta Pusat, Irwandi, tak menampik saat Ramadhan kawasan Tanah Abang memang selalu padat. Untuk itu, ia memastikan akan terus menerus menegur petugas di lapangan dan mengintensifkan koordinasi teknis. (Baca juga: Tanah Abang Macet Jelang Ramadhan, Pengamat Sorot Sikap Tegas Petugas)

Irwandi berjanji akan merapatkan hal ini dengan Suku Dinas Perhubungan dan Satpol PP Jakarta Pusat. Penindakan tegas bakal dilakukan demi melancarkan arus lalu lintas di kawasan Tanah Abang. Termasuk keberadaan PKL liar yang membuat kawasan Tanah Abang kembali semrawut. (Baca juga: Jelang Ramadan, Pemkot Jakpus Tertibkan PKL di Pasar Tanah Abang)

Irawandi menilai pembiaran yang dilakukan petugas tak ubahnya dengan membuat kawasan Tanah Abang semrawut. Padahal, penataan PKL sudah dilakukan dengan membuat skybridge atau jembatan penyeberangan multiguna (JPM) di Jalan Jatibaru.

“Skybridge tidak dibangun asal jadi. Pengorbanan dan waktu diperlukan. Apalagi itu kerja keras kami. Saya terlibat saat itu,” ujar mantan Kadis KUMPKMP DKI Jakarta itu, Jumat (3/5/2019). (Baca juga: Macet Tanah Abang, Pejalan Kaki Masih Pilih Lewat Bawah Ketimbang JPM)

Sementara untuk keberadaan angkot yang ngetem, Irwandi melihat ini hal ini karena operasi Jaklingko yang belum maksimal. Saat ini masih banyak kendaraan tua yang beroperasi.

Padahal, dengan program Jaklingko gagasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Irwandi menyakini masalah kesemrawutan Tanah Abang terselesaikan. Angkutan nantinya dilarang ngetem karena Pemprov DKI akan membayar dengan rupiah per kilometer.

“Artinya tidak lagi angkutan yang ngetem. Ini yang akan membuat kemacetan berkurang,” ucapnya. (Baca juga: Jelang Ramadhan, Kawasan Tanah Abang Penuh Sesak dan Macet Parah)

Selain itu, ia juga meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta agar berperan aktif. Perlu penempatan anggota di lapangan sehingga angkutan yang ngetem cepat bergerak.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6308 seconds (0.1#10.140)