Anggarkan Rp250 M, DKI Akan Bangun Lima Flyover di Perlintasan Sebidang

Rabu, 27 Maret 2019 - 23:00 WIB
Anggarkan Rp250 M, DKI Akan Bangun Lima Flyover di Perlintasan Sebidang
Anggarkan Rp250 M, DKI Akan Bangun Lima Flyover di Perlintasan Sebidang
A A A
JAKARTA - Mengurangi kemacetan di perlintasan sebidang kereta api, Pemprov DKI Jakarta berencana akan membangun flyover di lima lokasi. Untuk pembangunan lima flyover tersebut, Pemprov DKI menyiapkan angaran Rp250 miliar.

Kepala Seksi Perencanaan Pembangunan Simpang dan Jalan Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Sofi mengatakan saat ini proses lelang tengah dilakukan pihaknya. “Masih dalam proses, rencananya tahun ini flyover akan dibangun,” kata Sofi kepada Koran SINDO, Rabu (27/3/2019).

Meski enggan merinci tahapan proses lelang, namun Sofi memaparkan lima lokasi yang akan dibangun diantaranya di beberapa titik, yakni kawasan Senen (Jakarta Pusat), dekat Kampus IISIP (Jakarta Selatan), Cakung (Jakarta Timur), Tanjung Barat (Jakarta Selatan), dan Sunter Permai (Jakarta Utara). (Baca Juga: Flyover dan JPO di Depan Kampus IISIP Jakarta Segera Terwujud)

Ditiap lokasi itu, kata Sofi, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah menganggarkan sebesar Rp50 miliar per lokasi. “Jadi totalnya ada sekitar Rp 250 miliar,” terang Sofi.

Pantauan Koran SINDO, disalah satu lokasi, yakni kawasan Jalan Panjang, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Perlintasan sebidang kerap membuat kemacetan di kawasan ini karena headtime kereta yang begitu padat membuat pintu perlintasan kerap buka tutup. (Baca Juga: PUPR Bogor Usul Pembangunan Flyover di Dua Perlintasan KRL Biang Macet)

Kemacetan kian tak terhindarkan, lantaran kendaraan menumpuk di dua sisi, baik dari arah Kebon Jeruk maupun dari fly over Pesing. Bahkan saking padatnya, banyak kendaraan ikut mengantre di jalur TransJakarta.

Tono (36) salah satu pengendara motor mengakui, bahwa kemacetan di kawasan itu, terutama saat sore hari cukup panjang. Pintu perlintasan membuka dan menutup setiap lima menit.

Kemacetan di sana bisa mencapai beberapa menit lantaran pintu tak kunjung terbuka. “Yah karena panjang. Jadinya macetnya makin parah,” tutur Tono.

Karenanya Tono mengharapkan di kawasan itu, under pass bisa dibangun. Membentuk pola pertigaan layaknya di perlintasan Matraman - Pramuka. Kepadatan kendaraan di kawasan itu bisa diminimalisir.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6712 seconds (0.1#10.140)