War Takjil Komunikasi Penuh Kedamaian sebagai Ciri Budaya Indonesia
loading...
A
A
A
Sementara itu, Konten Kreator Ibob Tarigan melihat war takjil sebagai sesuatu yang diperlukan saat ini di seluruh dunia. Jika ada istilah make peace not war maka war takjil menjadi fenomena yang menguntungkan, berbagai pihak baik pedagang maupun pembeli.
"War takjil menjadi sebuah cara komunikasi penuh kedamaian sebagai ciri budaya dari Indonesia," ucapnya.
Karena itu, dalam membuat konten di media sosial, terdapat dua hal yang sering menjadi landasan, yaitu konten yang menyenangkan dan menginspirasi, terutama konten yang memiliki relasi pada audience.
"Jadi bermain sebagai konten kreator harus perhatian dua hal, fun dan inspiring agar objektifnya jelas,” kata Ibob.
Sosial media merupakan media untuk bersosialisasi karena itu sebaiknya tidak menggunakan objektifnya secara individual, seperti mencari followers, likes atau share lebih banyak. Sehingga, mengurangi substansi bersosial media.
"War takjil menjadi salah satu bentuk keberhasilan literasi digital dan telah merambah masyarakat untuk bisa lebih santai dalam menanggapi isu di sosial media. Masyarakat telah mengerti mana konten yang dapat dinikmati sebagai ilmu, dan mana yang harus dinikmati secara santai,” papar Ibob.
Digital Kreator dan Psikolog, Rahmi Kamila mengatakan banyak peluang baru dalam media sosial untuk memperkuat hubungan antarkomunitas. Media sosial tak hanya menciptakan peluang untuk belajar hal baru, tapi juga mengembangkan bisnis.
"Karena itu, media sosial merupakan salah satu sarana untuk menciptakan kebaikan," ucapnya.
Manusia memiliki eskalasi atau selalu memiliki keinginan lebih, contohnya jika membagikan sesuatu yang baik dan mendapatkan tanggapan positif maka ingin melakukan lagi hal tersebut.
"War takjil menjadi sebuah cara komunikasi penuh kedamaian sebagai ciri budaya dari Indonesia," ucapnya.
Karena itu, dalam membuat konten di media sosial, terdapat dua hal yang sering menjadi landasan, yaitu konten yang menyenangkan dan menginspirasi, terutama konten yang memiliki relasi pada audience.
"Jadi bermain sebagai konten kreator harus perhatian dua hal, fun dan inspiring agar objektifnya jelas,” kata Ibob.
Sosial media merupakan media untuk bersosialisasi karena itu sebaiknya tidak menggunakan objektifnya secara individual, seperti mencari followers, likes atau share lebih banyak. Sehingga, mengurangi substansi bersosial media.
"War takjil menjadi salah satu bentuk keberhasilan literasi digital dan telah merambah masyarakat untuk bisa lebih santai dalam menanggapi isu di sosial media. Masyarakat telah mengerti mana konten yang dapat dinikmati sebagai ilmu, dan mana yang harus dinikmati secara santai,” papar Ibob.
Digital Kreator dan Psikolog, Rahmi Kamila mengatakan banyak peluang baru dalam media sosial untuk memperkuat hubungan antarkomunitas. Media sosial tak hanya menciptakan peluang untuk belajar hal baru, tapi juga mengembangkan bisnis.
"Karena itu, media sosial merupakan salah satu sarana untuk menciptakan kebaikan," ucapnya.
Manusia memiliki eskalasi atau selalu memiliki keinginan lebih, contohnya jika membagikan sesuatu yang baik dan mendapatkan tanggapan positif maka ingin melakukan lagi hal tersebut.
Baca Juga