Jembatan Layang Dibangun, 372 PKL Tanah Abang Tetap Beroperasi

Selasa, 31 Juli 2018 - 23:15 WIB
Jembatan Layang Dibangun, 372 PKL Tanah Abang Tetap Beroperasi
Jembatan Layang Dibangun, 372 PKL Tanah Abang Tetap Beroperasi
A A A
JAKARTA - Sebanyak 372 Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih diperbolehkan berdagang selama pembangunan jembatan layang (Sky Bridge) berlangsung. Pembangunan jembatan layang itu akan dikerjakan oleh PD Sarana Jaya pada Jumat 3 Agustus.

Kepala Dinas Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM), Irwandi memastikan, 372 PKL di Jalan Jatibaru Raya tetap boleh berdagang selama pembangunan Sky Bridge berlangsung. Sebab, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan tempat relokasi yang sebelumnya direncanakan berada di lahan PD Sarana Jaya.

"Kami terus berkoordinasi dengan PD Sarana Jaya untuk relokasi PKL. Kalau kami tidak punya tempat. Informasinya boleh tetap berdagang di jalan meski diatasnya ada pembangunan," tegasnya di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Sementara itu, Direktur Utama PD Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan mengatakan, pembangunan Sky Bridge akan dilakukan pada Jumat 3 Agustus mendatang oleh PT Amarta Karya selaku pemenang lelang yang dipilih sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.

Yoory menjelaskan, sejak lelang yang dilakukan pada Jumat 8 Juni 2018, pihaknya telah melakukan dua kali proses lelang barang/jasa pemerintah melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE). Namun, hingga 13 juli, pemenang lelang belum juga didapatkan.

"Proses pemilihan kontraktor dilakukan sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku yang sudah dikoordinasikan kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta," ungkapnya.

Selama proses pembangunan berlangsung, lanjut Yoory sebisa mungkin tidak merelokasi aktivitas pedagang yang berada di Jalan Jatibaru Raya meski Sky Bridge dibangun di atas jalan tersebut. Menurutnya, ada beberapa rekayasa yang bisa dilakukan, di antaranya yaitu merekayasa waktu berdagang dengan waktu pembangunan yang bergantian atau merekayasa bagian-bagian pembangunan dengan kondisi pedagang.

"Jadi bisa saja pagi dilakukan pengerjaan, dan sore jalan dibuat berdagang setelah pengerjaan selesai," ungkapnya.

Pembangunan Sky Bridge menelan anggaran sebesar Rp30 miliar menggunakan anggaran perusahaan (talangan) untuk percepatan proses pembangunannya agar segera terealisasi dengan baik. Nantinya, anggaran tersebut digantikan dengan anggaran daerah yang diajukan dalam perubahan.

"Kami sudah mengajukan anggaran di APBD Perubahan untuk pembangunan Sky Bridge, tetapi untuk sekarang menggunakan anggaran perusahaan," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, proyek pembangunan Tanah Abang Sky Bridge akan segera dibangun dalam waktu dekat. Koordinasi dengan Ombudsman pun terus dilakukan tentang penyesuaian yang diperlukan selama proses kontruksi.

Sebab, kata dia, selama proses pembangunan tidak menginterupsi aktivitas perdagangan, usaha Kecil Menengah (UKM) dan transportasi yang berjalan.

"Kami berterima kasih dengan Ombudsman yang sudah menyatakan bahwa they are on board. Kami siap terus berkoordinasi," kata Sandi. (Baca Juga: Pembangunan Tanah Abang Sky Bridge Dimulai 3 Agustus(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3687 seconds (0.1#10.140)