Penuhi Pemeriksaan Penyidik di Bareskrim, Firli: Bentuk Esprit de Corps

Kamis, 26 Oktober 2023 - 19:59 WIB
loading...
Penuhi Pemeriksaan Penyidik di Bareskrim, Firli: Bentuk Esprit de Corps
Ketua KPK Firli Bahuri telah memberikan keterangan kepada penyidik Polda Metro Jaya di Bareskrim Polri terkait laporan dugaan pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Foto: Dok MPI
A A A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri telah memberikan keterangan kepada penyidik Polda Metro Jaya di Bareskrim Polri terkait laporan dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Dia menegaskan kehadirannya sebagai bentuk esprit de corps atau semangat juang dan kebersamaan dalam perang badar pemberantasan korupsi bersama Polri.

"Sejarah akan mencatat untuk pertama kali purnawirawan Polri dan sebagai pimpinan KPK pulang ke rumah besar untuk kerja sama demi Indonesia bebas korupsi. Tanpa drama, kecuali sempat ada penyesuaian proses dan prosedur," ujar Firli, Kamis (26/10/2023).



Menurut dia, proses pemeriksaan oleh para penyidik dilakukan dengan sangat profesional. Mantan Kapolda Sumsel itu merasa tidak mendapat perlakukan khusus apalagi pengistimewaan dari penyidik.

Dia juga diberi kesempatan beribadah dan menjadi imam salat berjamaah. "Untuk itu saya menaruh respect atas kerja penyidik. Mereka para penyidik hebat yang dimiliki Polri,” katanya.

Lebih jauh, Firli menyampaikan pentingnya sinergi dan orkestrasi dalam memberantas korupsi. Menurut dia, semua pihak dalam kamar kekuasaan baik legislatif, eksekutif dan yudikatif, aparat penegak hukum, penyelenggara negara, aparat keamanan, parpol, serta kementerian/lembaga wajib melibatkan diri melawan korupsi.

Namun, faktanya sampai saat ini masih banyak lembaga yang permisif dengan korupsi. Mereka seakan membenarkan korupsi bahkan seolah bersikap damai berdampingan.

Bahkan, amat disayangkan ada pula yang melakukan perlawanan ketika pimpinan lembaganya atau oknum penyelenggara negara tersangkut korupsi. "Ini yang kita kenal when the corruptors strike back," ujar Firli.

Para pelaku melakukan serangan balik dengan segala cara seperti perlawanan verbal maupun nonverbal. Tak jarang serangan itu berlangsung dengan cara kasar dengan maksud mengintimidasi dan berlindung di balik simbol-simbol dan atribut kekuasaannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1088 seconds (0.1#10.140)