Dampak El Nino, Wilayah Utara Tangerang Mulai Dilanda Kekeringan

Sabtu, 22 Juli 2023 - 15:27 WIB
loading...
Dampak El Nino, Wilayah Utara Tangerang Mulai Dilanda Kekeringan
Kabupaten Tangerang bersiap mengantsipasi kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino. Saat ini dampak El Nino sudah mulai dirasakan di wilayah Utara. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
TANGERANG - Kabupaten Tangerang bersiap mengantsipasi kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino . Saat ini dampak El Nino sudah mulai dirasakan di wilayah Utara, dimana banyak sungai yang mengering.

"Kita sudah memetakan beberapa wilayah, khususnya di wilayah Utara Tangerang. Karena di sana, meski banyak anak sungai tapi sering terjadi kekeringan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat, Sabtu (22/7/2023).

Kata dia, pemetaan ini dilakukan untuk memudahkan BPBD Kabupaten Tangerang mengantisipasi sekaligus mendistribusikan bantuan bagi warga yang terdampak kekeringan.



"Untuk wilayah Utara Tangerang yang telah masuk dalam pemetaan terdampak El Nino itu di antaranya Kecamatan Teluknaga, Kronjo, Pakuhaji, Kosambi, Gunung Kaler, Kresek dan Rajeg," ungkapnya.

Dari beberapa wilayah tersebut, kata dia, secara umum kekeringan yang terjadi berdampak terhadap kebutuhan air bersih masyarakat. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menghemat air dan memanfaatkan hujan.

"Melalui gerakan panen air hujan serta menyiapkan tempat penampungan air cadangan yang nantinya bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan di masa puncak El Nino," ucapnya.



Dia juga mengingatkan agar nanti saat memasuki musim kemarau jangan sampai membakar sampah sembarangan, terutama di lahan kosong. Sebab hal itu bisa mengakibatkan kebakaran.

Dalam menghadapi puncak El Nino, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dan komunikasi bersama dengan instansi terkait, seperti Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Palang Merah Indonesia (PMI), dan PDAM.

"Karena beberapa instansi ini punya kapasitas dalam tanggung jawab dalam membantu warga atas adanya musim kemarau panjang," kata dia.

El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian Tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik Tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Sehingga El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan semua pihak terkait dengan dampak yang ditimbulkan dari fenomena El Nino.

"Jadi El Nino itu sesuai hasil prediksi sudah mulai terjadi di Indonesia sejak Juli. Tapi sesuai hasil prediksi juga, El Nino masih lemah di awal-awal Juli," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kamis(20/07).

Menurut dia, dampak dari El Nino pada awal Juli masih kurang signifikan atau kurang. Akan tetapi indeks El Nino semakin menguat dari yang awalnya masih lemah mulai menjadi moderat.

Dengan demikian, puncak terjadinya El Nino diprediksi berlangsung pada Agustus-September 2023. Hal itu akan berakibat pada musim kemarau.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1712 seconds (0.1#10.140)