Fakta Baru Bayi Tewas Dianiaya oleh Orang Tua di Tangsel
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Seorang bayi berusia 4 tahun meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh ibu kandung dan ayah tiri di kawasan Rawa Buntu, Tangerang Selatan (Tangsel). Kekinian terungkap fakta jika pasangan suami istri (pasutri) itu sehari-hari bekerja sebagai pemulung .
Pasutri berinisial A dan D itu bekerja di salah satu lapak pemulung sejak 2 tahun lalu. Namun baru beberapa bulan terakhir korban R (4) diambil dari ayah kandungnya untuk tinggal menetap bersama A dan D di sebuah kontrakan semi permanen.
"Kalau dia berdua sudah 2 tahunan kerja di sini. Tapi kalau anaknya itu baru sekitar 4 bulan dibawa ke sini," ujar pemilik kontrakan, Ida (33), Senin (26/6/2023).
Ida mengaku heran jika korban disebut mengalami luka-luka penganiayaan sebelum meninggal. Sebab, selama ini ia tidak pernah terdengar keributan dalam rumah tangga A dan D.
"Setiap harinya biasa aja, enggak ada apa-apa. Pergi pagi pulang sore bawa gerobak, anaknya diajak juga. Tapi saya enggak tahu juga ya kalau ada masalah di luar itu," terangnya.
Ida menjelaskan, pada Selasa (20/6/2023) pagi ia dihubungi oleh A dan D yang tengah berada di Puskesmas Rawa Buntu. Keduanya minta bantuan diantar ke RSU Tangsel.
Kondisi tempat tinggal pasutri yang diduga menganiaya bayinya hingga tewas.
"Saya itu lagi di luar, pagi-pagi saya ditelepon sama orang tuanya ini bahwa mereka lagi di puskesmas. Saya langusng temuin mereka ke sana. Terus dibilang katanya anaknya sakit tapi enggak bisa dirawat di sini (puskesmas), harus dirujuk," tuturnya.
Mengetahui kondisi darurat itu, Ida langsung mengantar ketiganya ke RSU Tangsel. Saat itu si bayi tidak bereaksi apa pun karena sudah dalam posisi tak sadarkan diri.
Pasutri berinisial A dan D itu bekerja di salah satu lapak pemulung sejak 2 tahun lalu. Namun baru beberapa bulan terakhir korban R (4) diambil dari ayah kandungnya untuk tinggal menetap bersama A dan D di sebuah kontrakan semi permanen.
"Kalau dia berdua sudah 2 tahunan kerja di sini. Tapi kalau anaknya itu baru sekitar 4 bulan dibawa ke sini," ujar pemilik kontrakan, Ida (33), Senin (26/6/2023).
Ida mengaku heran jika korban disebut mengalami luka-luka penganiayaan sebelum meninggal. Sebab, selama ini ia tidak pernah terdengar keributan dalam rumah tangga A dan D.
"Setiap harinya biasa aja, enggak ada apa-apa. Pergi pagi pulang sore bawa gerobak, anaknya diajak juga. Tapi saya enggak tahu juga ya kalau ada masalah di luar itu," terangnya.
Ida menjelaskan, pada Selasa (20/6/2023) pagi ia dihubungi oleh A dan D yang tengah berada di Puskesmas Rawa Buntu. Keduanya minta bantuan diantar ke RSU Tangsel.
Kondisi tempat tinggal pasutri yang diduga menganiaya bayinya hingga tewas.
"Saya itu lagi di luar, pagi-pagi saya ditelepon sama orang tuanya ini bahwa mereka lagi di puskesmas. Saya langusng temuin mereka ke sana. Terus dibilang katanya anaknya sakit tapi enggak bisa dirawat di sini (puskesmas), harus dirujuk," tuturnya.
Mengetahui kondisi darurat itu, Ida langsung mengantar ketiganya ke RSU Tangsel. Saat itu si bayi tidak bereaksi apa pun karena sudah dalam posisi tak sadarkan diri.