Fakta Baru Bayi Tewas Dianiaya oleh Orang Tua di Tangsel

Senin, 26 Juni 2023 - 10:25 WIB
loading...
Fakta Baru Bayi Tewas...
Seorang bayi berusia 4 tahun meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh ibu kandung dan ayah tiri di kawasan Rawa Buntu, Tangerang Selatan. Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
TANGERANG SELATAN - Seorang bayi berusia 4 tahun meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh ibu kandung dan ayah tiri di kawasan Rawa Buntu, Tangerang Selatan (Tangsel). Kekinian terungkap fakta jika pasangan suami istri (pasutri) itu sehari-hari bekerja sebagai pemulung .

Pasutri berinisial A dan D itu bekerja di salah satu lapak pemulung sejak 2 tahun lalu. Namun baru beberapa bulan terakhir korban R (4) diambil dari ayah kandungnya untuk tinggal menetap bersama A dan D di sebuah kontrakan semi permanen.

"Kalau dia berdua sudah 2 tahunan kerja di sini. Tapi kalau anaknya itu baru sekitar 4 bulan dibawa ke sini," ujar pemilik kontrakan, Ida (33), Senin (26/6/2023).

Ida mengaku heran jika korban disebut mengalami luka-luka penganiayaan sebelum meninggal. Sebab, selama ini ia tidak pernah terdengar keributan dalam rumah tangga A dan D.



"Setiap harinya biasa aja, enggak ada apa-apa. Pergi pagi pulang sore bawa gerobak, anaknya diajak juga. Tapi saya enggak tahu juga ya kalau ada masalah di luar itu," terangnya.

Ida menjelaskan, pada Selasa (20/6/2023) pagi ia dihubungi oleh A dan D yang tengah berada di Puskesmas Rawa Buntu. Keduanya minta bantuan diantar ke RSU Tangsel.

Fakta Baru Bayi Tewas Dianiaya oleh Orang Tua di Tangsel
Kondisi tempat tinggal pasutri yang diduga menganiaya bayinya hingga tewas.

"Saya itu lagi di luar, pagi-pagi saya ditelepon sama orang tuanya ini bahwa mereka lagi di puskesmas. Saya langusng temuin mereka ke sana. Terus dibilang katanya anaknya sakit tapi enggak bisa dirawat di sini (puskesmas), harus dirujuk," tuturnya.

Mengetahui kondisi darurat itu, Ida langsung mengantar ketiganya ke RSU Tangsel. Saat itu si bayi tidak bereaksi apa pun karena sudah dalam posisi tak sadarkan diri.


"Saya bawa pakai mobil, saya anter, ditanganin di sana. Sudah diinfus sama dikasih alat bantu pernafasan. Dia demam, tapi sudah enggak sadar. Habis itu sudah, saya pulang. Saya fikir kan sudah ditanganin biasanya akan membaik," ucapnya.

Namun Ida kaget, karena tidak lama kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, dia dihubungi oleh pihak kepolisian. Saat itu petugas meminta sejumlah keterangan terkait kondisi korban yang disebut menderita banyak luka lebam.

"Karena saya orang awam ya, saya tahunya orang sakit ya dibawa ke rumah sakit, enggak tahu kondisi persisnya karena apa. Jadi saya enggak ada perasaan curiga atau apa. Saya ditelepon sama polisi, terus dijelasin ada begini-begini kondisi anaknya," paparnya.

Hingga kini polisi masih memeriksa pasustri itu oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel. Polisi belum membeberkan motif penganiayaan itu hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

"Saat ini sudah kita lakukan penahanan di Polres Tangsel. Untuk perkembangan kasus tersebut hingga kini masih dalam penyidikan secara mendalam," ujar Kasie Humas Polres Tangsel Ipda Galih Dwi Nuryanto.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1952 seconds (0.1#10.140)