Ormas Ancam Bubarkan Konser Coldplay, DPR Minta Aparat Tindak Tegas Aksi Premanisme
loading...
A
A
A
JAKARTA - DPR meminta aparat menindak tegas aksi premanisme ormas yang akan membubarkan konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 15 November 2023 mendatang. Bahkan, ormas juga mengancam mengepung Bandara hingga memblokade lokasi konser Coldplay.
“Kalau polisi sudah memberi izin konser Coldplay, yang bisa membatalkan cuma aparat berwajib. Siapa pun termasuk ormas tidak berhak berbuat seenaknya. Saya minta ini jadi perhatian bagi aparat kepolisian untuk segera menindak jika ada aksi-aksi vandalisme dan premanisme yang berkedok apa pun,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, Rabu (17/5/2023).
Dia menyoroti kritik ormas terkait kultur LGBT yang diduga sering dibawakan Coldplay. Menurut Sahroni, masih banyak langkah solutif lainnya yang bisa ditempuh, karena terpenting semua langkah-langkah itu harus melalui prosedur baik melalui promotor atau bekerja sama dengan kepolisian.
“Kalau Coldplay di konsernya mempertontonkan LGBT, atheisme, dan berbagai spekulasi lainnya aparat bisa setop, simpel saja. Kita tinggal request jangan sampai membawa atau membuat isu-isu semacam itu. Dalam hal ini, Polri bersama promotor yang akan bantu lakukan pendekatan, bukan malah seenaknya mengambil langkah premanisme membubarkan acara,” ujarnya.
Legislator Dapil DKI Jakarta III ini menegaskan ini sengaja disuarakan agar menjadi pengingat bahwa tidak ada siapa pun dengan simbol-simbol apa pun yang dapat melampaui wewenang negara.
“Kedudukan kita semua sama, harus patuh ke pemerintah dan aparat penegak hukum. Jangan sampai ini mencoreng kesenangan masyarakat dan nama Indonesia di mata dunia. Konser Coldplay cukup sampai perang tiket saja, tidak usah perang urat syaraf apalagi fisik,” kata Sahroni.
“Kalau polisi sudah memberi izin konser Coldplay, yang bisa membatalkan cuma aparat berwajib. Siapa pun termasuk ormas tidak berhak berbuat seenaknya. Saya minta ini jadi perhatian bagi aparat kepolisian untuk segera menindak jika ada aksi-aksi vandalisme dan premanisme yang berkedok apa pun,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, Rabu (17/5/2023).
Dia menyoroti kritik ormas terkait kultur LGBT yang diduga sering dibawakan Coldplay. Menurut Sahroni, masih banyak langkah solutif lainnya yang bisa ditempuh, karena terpenting semua langkah-langkah itu harus melalui prosedur baik melalui promotor atau bekerja sama dengan kepolisian.
“Kalau Coldplay di konsernya mempertontonkan LGBT, atheisme, dan berbagai spekulasi lainnya aparat bisa setop, simpel saja. Kita tinggal request jangan sampai membawa atau membuat isu-isu semacam itu. Dalam hal ini, Polri bersama promotor yang akan bantu lakukan pendekatan, bukan malah seenaknya mengambil langkah premanisme membubarkan acara,” ujarnya.
Legislator Dapil DKI Jakarta III ini menegaskan ini sengaja disuarakan agar menjadi pengingat bahwa tidak ada siapa pun dengan simbol-simbol apa pun yang dapat melampaui wewenang negara.
“Kedudukan kita semua sama, harus patuh ke pemerintah dan aparat penegak hukum. Jangan sampai ini mencoreng kesenangan masyarakat dan nama Indonesia di mata dunia. Konser Coldplay cukup sampai perang tiket saja, tidak usah perang urat syaraf apalagi fisik,” kata Sahroni.
(jon)